Bima, JeratNTB – Duka mendalam bagi pasangan Mahyudin dan Fatimah orang tua pasien gizi buruk asal desa Ntonggu kecamatan Palibelo.
Putra semata wayangnya Muhammad Farhan menghembuskan nafas terkhir Senin malam (3/6-19) di RSUD Bima setelah 4 hari dirawat intensif oleh pihak medis.
Jenazah Farhan kemudian diantarkan ke rumah duka untuk kemudian dikebumikan di Pemakaman Umum desa Ntonggo pada selasa siang nanti.
Tangis duka tidak dapat dibendung dari pasangan ini, demikian juga dari warga dan sanak keluarga. Selama kurang lebih dua bulan melawan penyakitnya, bocah 4 tahun tersebut akhirnya tidak dapat ditolong karena orang tuanya tidak memiliki biaya sehingga terlambat diantar ke rumah sakit untuk ditangani medis.
Mahyudin yang sebelumnya merasa yakin anaknya akan sembuh karena akan dirujuk dan dirawat di RSUD Mataram hanya meratapi kepergian sang buah hati, dukungan dari semua pihak baik pemerintah, pihak rumah sakit, jajaran kodim 1608/Bima maupun relawan dan donatur serta media membuatnya optimis untuk pengobatan anaknya usai lebaran besok, “Rencananya sesudah lebaran, anak kami akan dirujuk ke mataram, namun Allah berkehendak lain,” ucapnya pasrah.
Mahyudin menyampaikan terimakasih kepada para awak media dan relawan yang selalu membantunya selama beberapa hari terakhir sehingga mampu menggerakkan semua unsur dan donatur untuk anaknya, “Terimakash atas dukungan selama ini,” ucapnya berderai air mata.
Kini Farhan sudah tenang di pangkuan Ilahi pada penghujung bulan penuh pengampunan, selamat jalan Farhan semoga kehadiranmu di Surga bersama orang-orang yang tulus menolong. (Jr-02)