Bima, Jeratntb.com – Agenda reses DPRD Kabupaten Bima masa sidang I daerah pemilihan (Dapil) I Fraksi partai Nasdem Mustakim HAR dengan fraksi partai Golkar Muhammad Sidik, SH. Dilakukan pada hari kamis (6/1-23) di salah satu lokasi kandang petani ternak di desa Tangga kecamatan Monta.
Reses kali ini cukup istimewa, pasalnya agenda dikhususkan untuk mendengarkan aspirasi petani ternak sapi ditengah kemelut biaya produksi, ekspedisi sampai pada peluang pasar yang semakin sulit.
Reses yang diikuti puluhan petani ternak digelar sederhana dengan berseloyor diatas rumput tersebut dihadiri Muktamirin Camat Monta, sejumlah perangkat desa Sie dan Tangga. Hadir juga Edy Muhlis, S.Sos ketua fraksi Nasdem sekaligus anggota komisi II DPRD membidangi peternakan yang diundang sebagai narasumber.
Pada kesempatan tersebut perwakilan petani mengadukan berbagai keluhan sebagai petani ternak. Mereka memaparkan mulai dari sulitnya memperoleh modal pinjaman KUR Bank, dihadapkan dengan biaya produksi yang sangat tinggi sampai pada proses pengiriman dan pemasaran yang cukup makan biaya dan waktu.
Para petani juga menginginkan peran maksimal organisasi Gabungan Pengusaha Hewan Indonesia (GAPEHANI) kabupaten Bima yang pada masa keberadaannya dinilai tidak mewakili kepentingan petani dan justru sebaliknya menunggangi keberadaan petani untuk meraup keuntungan tanpa mau terlibat pada pemecahan kendala yang dialami peternak.
Dengan kondisi yang ada, petani berharap setidaknya adalah pihak terkait dan pemerintah memiliki peran maksimal agar usaha penggemukan sapi yang menjadi pilihan petani menjadi lebih menguntungkan.
Sebelumnya Mustakim pada kesempatan memberikan sambutan menjabarkan bahwa reses yang digelar ini sesuai atensi para petani ternak. “Saya bersama pak Muhammad Sidik sebagai delegasi dapil I menganggap ini keinginan yang wajar dan perlu diapresiasi sehingga hari ini kami siap mendengarkan aspirasi para peternak,” ujar Mustakim pada sambutannya.
Mustakim berjanji akan berusaha maksimal menjembatani setiap aspirasi peternak, “Tentunya semua usaha tersebut membutuhkan peran semua pihak terutama pemerintah, karena saat ini hasil ternak petani menjadi salah satu penyumbang PAD terbesar bagi daerah kita,” ujarnya.
Senada disampaikan Muhammad Sidik. Dia menilai keluhan peternak wajar dan haruslah menjadi atensi penting semua pihak. “Dinas peternakan dan perhubungan harus peka terhadap persoalan yang dihadapi petani saat ini,” ujar pria yang akrab disapa bang Didi ini.
Dia sayangkan pengurus Gapehani tidak ikut hadir pada acara tersebut, “Karena kita dapat berdialog langsung dengan pengurus, sehingga mereka juga dapat mendengar suara hati para peternak,” sesalnya. (Jr)