LKPJ Pemdes Teke Berakhir Cekcok, BPD Dituding Tidak Pro Rakyat

peserta rapat membubarkan diri karena kecewa

Bima, JeratNTB.com – Laporan pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2018 Kepala Desa Teke kecamatan Palibelo yang digelar oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Teke pada kamis (13/6-19) diwarnai cekcok dan hujatan kepada ketua BPD.

Forum yang digelar di  aula kantor desa itu memanas setelah Ketua BPD Imran, SE menutup rapat tanpa agenda usul saran dan pendangan atas penyampaian LKPJ Kades.

Pantauan langsung media ini, bahkan diantara peserta rapat semakin gaduh dan saling tunjuk, “Buat apa undang kita kalau hanya datang saja tanpa berikan usul saran, padahal LKPJ Bupati saja mesti ada pandangan dari anggota DPRD,” Ungkap A Latif salah satu tokoh pendidik.

BPD harus memahami tugasnya, karena sesuai dengan amanat UU No 6 tahun 2018 bahwa BPD adalah wakil rakyat di desa, “BPD dipilih oleh rakyat untuk mendengarkan aspirasi rakyat,” beber guru Leto sapaan akrabnya.

Dia sangat menyesalkan sikap arogan ketua BPD yang terkesan tidak pro rakyat, “BPD adalah wakil rakyat, BPD tidak boleh memutuskan segala sesuatu dengan ego personal,” Ketusnya.

Di tempat yang sama salah satu tokoh pemuda Ramlin, menuding sikap ketua BPD yang kerap mengambil kebijakan sepihak, “Bahkan tidak jarang ketua BPD kita mengandalkan emosi dalam setiap menanggapi kritik warga,” ujarnya.

Sementara menanggapi ini, ketua BPD menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan amanat UU dan dianggap telah sesuai prosedur, “Dalam aturannya LKPJ tidak ada yang namanya usul saran, kita hanya menjalankan perintah UU,” ungkapnya lalu meninggalkan ruang rapat dengan kecewa.

Dilain kesempatan Hidayat, S.Sos kepala desa Teke mengatakan hal itu sudah lumrah dan dinamika forum, “Jikapun ada sesi tanya jawab atau usul saran, tidak ada salahnya dan saya akan siap memberikan jawaban apapun yang warga inginkan,” ujarnya tenang.

Hidayat juga menyampaikan bahwa semasa memimpin desa Teke, ia telah berhasil membawa desa ini sebagai desa terbaik di kabupaten Bima, “Apresiasi yang diberikan oleh pemerintah daerah untuk desa kita dengan memberikan dana Dinda, bahkan kita telah mampu mendirikan perpustakaan desa,” imbuhnya.

[jr 2]

Pos terkait