Bima, Jeratntb.com – Namanya M Hasan SPd.I. Meski memiliki keterbatasan fisik, tak lantas ia harus berpangku tangan. Dengan kondisi buta pada kedua matanya, ia membuktikan bahwa kekurangan bukan penghalang untuk tetap meraih sukses.
Terbukti, dengan keuletan dan kesungguhan hatinya, warga Desa Sakuru Kecamatan Monta ini pernah menjadi qori nasional yang mewakili NTB. Jambi, Kalimantan dan Sulawesi adalah provinsi yang pernah ia kunjungi untuk mengikuti lomba baca alquran. Capaian M Hasan ini sangat prestisius.
Selain itu, suaranya sangat merdu. Tentu saja dalam melantunkan ayat suci alquran ia tidak saja membacanya tapi juga menghafal. Sungguh kelebihan yang luar biasa.
Pria kelahiran Desa Sakuru pada 10 April 1970 ini juga pernah mengenyam dunia perkuliahan. Yang mengejutkan, ia sukses menyelesaikan studi sarjananya dalam waktu 3 tahun di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Yogyakarta. Lagi-lagi, capaian M Hasan ini membuat kita menggelengkan kepala.
Ia tercatat sebagai mahasiswa yang cerdas dan vokal. Kerap menjadi orator saat demo-demo mahasiswa. Meski dekimikian ia juga konsen mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus di lingkungannya. Hingga saat ini ia menjadi salah satu tenaga pendidik pada SLB Pane sejak tahun 2005.
Selain itu, M Hasan juga sangat intens mengikuti carut marut politik di daerahnya salah satunya pada Pileg Kabupaten Bima. Sebagai pemilih pada Dapil I (Woha Monta Parado) ia ternyata diam-diam mengagumi sosok Suharlin, Caleg Nomor urut 5 dari Partai Gerindra untuk Dapil I.
Menurut pemilik suara merdu ini, ia merasa ada kesamaan dengan Suharlin. Khususnya dalam hal prinsip hidup bermasyarakat dan konsep dalam dunia politik. Menurut dia, sudah lama masyarakat memimpikan sosok seperti Suharlin yang tegas, berani dan kritikus. Selain itu, M Hasan merasa bahwa hanya Suharlin yang benar-benar komitmen dan serius memperhatikan konstituennya ketika terpilih nanti. Hal itu kata dia, dapat dilihat dari rekam jejak Suharlin yang sangat independen dan selalu memperjuangkan kemaslahatan masyarakat di Kecamatan Monta.
Ia mendoakan agar Suharlin mendapatkan tempat di DPRD Kabupaten Bima untuk memperjuangkan hak masyarakat. Terlebih lagi, Suharlin sangat menjauhi politik uang yang selama ini membelenggu pentas politik di Bima. Ia yakin, dengan lahirnya pemimpin yang bersih tanpa membayar suara seperti Suharlin, akan membawa kesejahteraan kepada masyarakat banyak. Ia mengajak, masyarakat Monta, masyarakat disabilitas dan masyarakat yang dimarjinalkan, untuk sama-sama memilih Suharlin.
“Saat ini yang saya lihat, cuma Suharlin yang pas menjadi wakil kita di DPRD,” pungkasnya. (Iphul)