Tiga Tahun Gagal Panen, Warga Sie Boikot Jalan Tuntut Perbaikan Irigasi

Camat dan Kapolsek beserta warga di lokasi tanggul yang jebol

Bima, JeratNTB.com – Selama lebih dari tiga tahun terakhir, petani desa Sie kecamatan Monta kabupaten Bima mengalami gagal panen karena irigasi tersier yang menjadi sumber air telah rusak dan tidak kunjung diperbaiki.

Hasil panen petani sedikitnya 450 Ha lahan sawah di sejumlah So yang diairi irigasi ini selalu menurun, karena asupan air yang tidak maksimal.

Beberapa kali warga maupun kelompok tani telah berupaya menyampaikan kepada pemerintah daerah, baik secara langsung maupun bersurat namun tidak diindahkan.

Atas dasar itu warga Sie mengambil langkah intas dengan memboikot jalan raya lintas tente Parado pada senin (8/7-19) pagi. Hasilnya, pemerintah kecamatan yang dipimpin langsung oleh Muhtar jamaludin, SH bersama Kapolsek Monta Iptu Takim dan jajaran Koramil Monta meninjau langsung lokasi irigasi yang dikabarkan tanggulnya jebol, dan langsung menghubungi pihak BWS.

Kendati sempat mengganggu arus lalulintas, namun aksi blokade jalan yang dilakukan para ketua kelompok tani dan masyarakat itu tidak berlangsung lama bersamaan dengan kehadiran unsur muspika di lokasi.

Kondisi irigasi yang terletak di so Pote Nao I perbatasan desa Sie dengan Simpasai itu sepanjang 115 meter di beberapa titik telah rusak akibat terjangan banjir dan harus segera diperbaiki, karena saat ini kondisinya hanya dibendung dengan tonggak kayu dan terpal serta sedikitnya 1000 karung pasir.

Petani di So Potenao, So Doro Ka Ca, Mangge Mboko dan lainnya bahkan watasan pertanian desa Tangga bertahan sementara dengan kondisi tanggul yang dibangun dengan terpal dan karung pasir tersebut.

Bahrul Alam ketua Kelompok Tani Pote Nao II mengatakan, “Kami kerap bersurat kepada pemerintah daerah bahkan menyampaikan langsung terkait persoalan ini, namu sampai sekarang kami hanya dijanjikan akan segera memperbaiki tanggul yang rusak,” ujarnya.

Senada yang dikatakan Muhammad salah satu tokoh pemuda desa Sie, “Para petani sejak awal 2017 telah mengeluhkan ini, namun pemerintah kesannya mengabaikan keluhan tersebut sehingga cara mudah yang dilakukan untuk menyampaikan aspirasi ini adalah dengan boikot jalan,” katanya.

“Hasil tani yang diairi irigasi itu terus merosot dan gagal panen, untuk itu kami atas nama masyarakat desa Sie dan sekitarnya berharap kepada pemerintah segera memperbaiki tanggul yang telah rusak tersebut,” imbuhnya.

Sementara Camat Monta saat meninjau lokasi berjanji akan menyampaikan hal ini kepada pihak propinsi, “Ini kawasan wewenang BWS, untuk itu saat ini kita menunggu pihak BWS wilayah Bima Dompu untuk datang langsung meninjau lokasi,” ujarnya.

Dikatakannya bahwa tanggul ini secara tekhnis memiliki kelemahan, letaknya yang rentan dengan terjangan air bah, “Dari arah barat air sungai langsung menerjang demikian pula dari arah selatan sehingga dengan letak ini justru harus memiliki kontruksi yang kuat dan dibangunkan semacam pembuangan agar tidak terlalu membebani tanggul ketika musim hujan tiba,” paparnya.

[jr]

Pos terkait