Bima, JeratNTB.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) seyogyanya menjadi salah satu tempat menaungi kebutuhan mendesak kaum duafah dan fakir miskin serta keluarga tidak mampu yang membutuhkan bantuan.
Namun tidak demikian dengan Baznas Kabupaten Bima, ketika Rabu (17/7-19) pagi disodorkan potret kondisi keluarga Nabila (1 thn) bocah asal Desa Teke kecamatan Palibelo penderita Bocor Jantug, tidak ditanggapi serius oleh pihak Baznas.
Bahkan dibiarkan menunggu dari pagi sampai sekitar pukul 10.00 wita barulah Sulaiman wakil ketua 1 Baznas muncul lalu mencak-mencak tidak percaya bahwa pasangan Saiful dan Nurmayanti (orang tua Nabila) adalah warga miskin.
Sekalipun keluarga korban menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari desa mengetahui Camat dan keterangan dokter tentang riwayat penyakit Bocor Jantung yang diderita Nabila. Wakil ketua 1 dengan arogansinya justru memancing percekcokan dengan keluarga korban.
Hasilnya, Sulaiman dengan berat hati dan acuh memberikan santunan sebesar 500 ribu rupiah seolah uang tersebut diberikan dari dana pribadi, sebab biasanya minimal bantuan yang harus diberikan sekitar 1 juta keatas.
Sikap unsur pimpinan Baznas ini dinilai dapat merusak citra kabupaten Bima, lebih-lebih lembaga yang menaungi amanat fital negara dimana dalam undang-undang ditegaskan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dibiayai dan dipelihara oleh negara. Yang salah satunya adalah melalui Baznas tempat disetornya zakat, infaq dan lainnya di daerah. (Jr-02)