Kalkulasi Peluang Politik IDP dan Keberlanjutan Kekuasaan Dinasti

IDP - Dae Yandi

Opini : Suharlin, S.Sos (Leo Jerat)

Terawang peluang politik IDP untuk kabupaten Bima masih diyakini unggul, dengan siapapun dia dipasangkan IDP diprediksi mampu meraih suara terbanyak untuk menjadi Bupati Bima periode ke dua.

90 porsen tingkat optimis dua periode ini diprediksi semakin kuat jika IDP – Dahlan kembali bergandengan melanjutkan visi misi Bima RAMAH yang telah menjadi ikrar keduanya memimpin daerah.

Banyak kalangan menilai, Babe (wakil bupati) satu-satunya sosok yang paling pengertian dan sangat loyal kepada Bupati, tidak satupun kebijakan yang coba ia keluarkan tanpa menyebut nama Bupati terlebih dahulu, atau melangkahi. Sekalipun ia sendiri sadar kapasitasnya itu dapat dilakukan dalam sepengetahuan maupun tidak oleh Bupati.

Sikap ini tidak banyak orang BIMA dapat memilikinya apalagi sekelas pimpinan daerah pada posisi Babe saat ini. Saya kerap bertatap muka dengan beliau baik itu formil maupun saat-saat santai, jika percakapan mengarah pada kebijakan daerah, Babe tidak pernah lupa untuk mengatakan, “Akan saya coba sampaikan ke Bupati,” atau “Bagaimana baiknya menurut Bupati” dan seterusnya.

Pertanyaannya, dengan peluang besar yang dimiliki oleh IDP saat ini apakah ada sosok wakil untuk menggantikan posisi Babe, yang selalu menempatkan Bupati diatas semua kebijakan yang coba dilahirkan, yang menempatkan secara hormat Bupati sebagai atasan, sahabat bahkan sebagai anak. Saya berani katakan mustahil ‘dalam artian, kita sama mengetahui bagaimana watak kebanyakan orang Bima’ yang selalu ingin menjadi yang ‘ter.’ Bahkan dapat diprediksi akan ‘pisah ranjang’ di usia dini periode kepemimpinannya.

Dan dapat pula dipastikan jejak almarhum H Ferry Zulkarnain, ST akan berakhir bersama dengan akhir masa jabatan IDP periode ke dua nanti, lalu mata rantai dinasti kerajaan Bima juga ikut usai.

Padahal sejak almarhum H Ferry Zulkarnain, ST menjadi Bupati, kabupaten Bima telah menjadikan DINASTI kerajaan untuk terus tumbuh sebagai pemimpin daerah yang dicintai rakyatnya dan poros penghubungnya berada pada posisi IDP.

Karena hitung-hitungan politiknya adalah, periode ke tiga tentunya nama Muhammad Putera Feryandi, S.Ip (Dae Yandi) mulai muncul ke permukaan. Sekalipun akan berat untuk menjadi orang nomor satu pada putaran pertama, namun Yandi sebagai putra Mahkota harus disiapkan pada posisi wakil, untuk menempa kedewasaan sebagai calon pemimpin daerah ‘BUPATI’.

Tentunya orang yang sangat tepat untuk dia dampingi nanti adalah Babe. Diyakini akan menang, sehingga estafet dinasti kerajaan Bima akan terus berkembang di tanah ederu ndai sura dou ma labo dana ini.

Tulisan sederhana dengan narasi seadanya ini ditujukan sebagai bahan kajian seluruh masyarakat Bima yang mulai hangat membuka ruang pembahasan peluang pimpinan daerah periode mendatang..!!!

Pos terkait