Bima, JeratNTB.com – Junaidin (44) guru sukarela di salah satu Sekolah Dasar kota Bima mengalami nasib sial menjadi korban penipuan dengan iming-iming akan diangkat menjadi guru PNS.
Warga kelurahan Kolo kecamatan Asakota Kota Bima ini mengaku tertipu sebesar 80 juta rupiah demi menjadi PNS. Uang sebesar itu diberikan kepada oknum ASN kota Bima pada tahun 2014 silam.
Kepada Wartawan ini, Junaidin menceritakan kejadian tersebut awalnya ketika mengikuti tes CPNS di Kota Bima, oknum ASN berinisial SW mendatangi rumah Junaidin dan meminta mahar sebesar 80 juta dan dipastikan akan lolos tes CPNS, “Siapa yang tidak kenal SW ketika itu, disamping dia sebagai ASN juga merupakan istri pejabat penting di kota Bima, sehingga saya percaya untuk menyerahkan uang yang diminta,” Bebernya.
Namun nyatanya, setelah pengumuman tes keluar, nama Junaidin tidak terdapat pada daftar lulus, “Saya tertipu, dan langsung meminta kembali uang yang pernah diberikan. Namun katanya uang itu sudah habis dan akan segera diganti,” ujar junaidin.
Selama lima tahun Junaidin mondar-mandir rumah SW, hanya 40 juta yang dapat diberikan, selebihnya hanya janji dan PHP yang diterima Junaidin, “Bahkan beberapa kali SW meminta nomor rekening saya untuk ditransfer tapi itu hanya alasan saja,” ketusnya.
Kecewa dengan janji bohong oknum ASN yang diketahui bertugas sebagai kepala Pustu di salah satu kelurahan itu Junaidin memberikan kuasa terhadap Rangga Ramadhan, SH untuk menagih uangnya, “Untuk semua uang itu saya sudah serakan sepenuhnya kepada Rangga yang mengurusnya,” terangnya.
Terpisah Rangga Ramadhan, SH saat dikonfirmasi oleh media ini Kamis (1/8/19) membenarkan keluhan Junaidin bahkan Rangga mengaku pertengahan bulan Juli pernah datang menemui SW di kediamannya, hasilnya SW berjanji akan menyerahkan 20 juta pada bulan agustus ini, “Saya sudah buat surat pernyataan dengan dia, awal bulan agustus ini uang itu dikembalikan,” Ceritanya.
Kebohongan SW tidak hanya kepada korban namun juga kepada Rangga, karena ketika masuk waktu perjanjian juga SW tidak mampu memenuhi kewajibannya, “Ditemui di tempat kerjanya Pena Nae dia kembali beralasan belum punya uang dan sedang menunggu kiriman orang tuanya dari jawa,” ujar Rangga.
Sebagai langkah akhir, terpaksa Rangga melaporkan ini kepada atasannya untuk dipanggil secara dinas, itu dibenarkan Usman Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bima (Dikes) yang berjanji akan memanggil dengan secepatnya oknum Bidan itu,”Saya akan panggil hari Senin Bidan itu,” tegasnya.
Usman berjanji akan langsung menahan sisa gaji SW ketika informasi itu benar, “Kami lihat dulu berapa sisa gajinya baru kita bisa tahan untuk bayar hutangnya,” ujarnya.
(Jr-02)