Keluhan Rusaknya Akses Jembatan Simpasai Terjawab

lokasi jembatan saat ini

Bima, jeratntb.com – Ketergantungan masyarakat Monta khususnya akan jalur transportasi lintas Karumbu Tente beberapa tahun terakhir menjadi persoalan serius bagi pemerintah daerah kabupaten Bima.

Pasalnya, dengan rusaknya jembatan penghubung yang terletak di desa Simpasai kerap dijadikan alasan untuk menghujat pemerintah. Selain itu, jalur transportasi masyarakat menjadi terhambat yang berimbas pada roda perekonomian rakyat.

Hari ini komitmen pemerintah daerah kabupaten Bima menunaikan tuntutan masyarakat terealisasi, tentunya berkat intensnya Bupati dan Wakil Bupati melobi pemprov, dengan mempercayakan sepenuhnya kepada pengusaha lokal Mahmud Abdullah sebagai pelaksanaan proyek telah mulai dilakukan.

Menunjuk pelaksana lokal merupakan salah satu pilihan yang tepat demi mutu pekerjaan yang maksimal, sebab diyakini tidak hanya mengejar target keuntungan saja melainkan rasa memiliki atas aset sangat besar.

Dedikasi dan kontribusi Mahmud Abdullah sebagai pemilik pekerjaan juga telah ditunjukkan jauh hari sebelumnya, Pemda dan pemerintah setempat kerap mengandalkan alat berat milik pengusaha sukses asal desa Tangga ini ketika ada kebutuhan masyarakat termasuk pembangunan jembatan alternative setiap kali diterjang longsor.

Dimulainya pelaksanaan proyek tersebut oleh pengusaha muda ini juga mendapat dukungan penuh masyarakat, sejumlah tokoh pemuda dengan sukarela ambil bagian turut sukseskan penyelesaian pekerjaan. “Lebih dua tahun kami dipaksa melintasi sungai ini tanpa jembatan, kenapa tidak dengan dimulainya pekerjaan ini kami ikut andil menyukseskannya,” ungkap Ujang salah satu pemuda.

Sejumlah warga yang melintas juga mengaku sengang dengan dimulainya pekerjaan pembangunan jembatan tersebut, “Kami hanya berharap semoga jembatan yang dibangun ini cepat selesai dan segera dimanfaatkan agar kami tidak lagi mengalami kendala melintasi sungai,” harapnya kamis (9/8-19).

Proyek senilai 722 juta bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) ini akan dilakukan selama 90 hari kalender, “Kami akan selesaikan ini tepat waktu, minimal sebelum musim hujan tiba,” janji Mahmud.

Sebagai pengusaha muda yang sukses, bagi Mahmud pekerjaan ini tidak semata untuk mengejar keuntungan tapi juga lebih kepada pengabdian untuk kepentingan masyarakat banyak.

[jr]

Pos terkait