Bima, jeratntb.com – Padi dengan nama Fariatas DON BEJO, temuan Prof Lesto Prabhancana, seorang Geolog Indonesia berhasil dikembangkan di Bima dan Dompu oleh Tim Uji Tanam Babuju Mandiri. Luar biasanya padi ini, ditanam dan tumbuh tanpa dipupuk dengan pemupukan kimia sekalipun. Dan padi ini khusus untuk lahan tadah hujan atau lahan kering yang memang secara topografi sangat cocok di Bima Dompu.
Roi JS Saputra, ketua Tim Uji Tanam Pengembangan Variates ini menyatakan, Uji Coba tanam di lahan kering dan tidak produktif dilakukan selama 2 kali di 2 lokasi yang berbeda dan 1 kali di 2 lokasi yang berbeda pula. “Kami lakukan uji coba pertama kali pada Mei 2018, kemudian pada Oktober 2018 dan Maret 2019, di Lokasi yang berbeda-beda di Bima” Ujar anggota Komunitas Babuju 04 ini.
Perkiraan panen untuk 1 hektar lahan adalah rata-rata 7 Ton. “Beras dari padi ini adalah beras Organik dan sangat sehat untuk tubuh kita karena tidak terkontaminasi dengan zat kimia seperti Petsisida. Warna berasnya putih bening dan rasanya pulen dengan aroma pandan, seperti beras Jepang” ungkap Rangga Babuju, penanggungjawab Babuju Mandiri ini.
“Kemarin, saat Pak Gubernur berkunjung ke Markas Babuju, kami sudah menjelaskan dan memperlihatkannya dan beliau merespon positif, lalu kami suguhkan nasi dari padi Variates ini pada momentum makan siang di Uma Ilopeta kepada Gubernur beserta rombongan” Pungkas Rangga.
Rencananya, pada tahun ini, BABUJU MANDIRI tengah menyiapkan lahan 4 hektar secara Mandiri untuk pengembangan Benih Variates ini di Bima. Lahan tersebut tersebar di 4 lokasi, yaitu Desa Nangawera, Desa Tolowata, Desa Roi dan Desa Donggobolo kabupaten Bima..
Kembali Menurut Roy, ketua Tim Uji Tanam Fariatas Don Bejo Babuju Mandiri ini memastikan bahwa satu-satunya di NTB yang dikirimi oleh Prof Lesto bibit Fariatas ini adalah Babuju Mandiri dari 14 Kelompok Pangan Mandiri di Indonesia. “Tahun yang akan datang, beras dari Fariatas ini akan diburu oleh konsumen mengingat beras ini adalah beras organik dengan rasa dan aroma yang khas, seiring dengan kampanye makanan berbahan organik yang kian gencar oleh berbagai lembaga beberapa tahun terakhir” tuturnya menutup. [jr]