Kota Bima, jeratntb.com – Konflik dan kerusuhan di Papua khususnya Wamena dan Jayapura menjadi atensi khusus banyak pihak. Setidaknya ada 224 mobil roda 6 dan 4 hangus dibakar, 150 motor, 465 ruko dan 165 rumah pun dibakar. Selain itu, terdapat 5 perkantoran hangus terbakar dan 15 lainnya rusak berat.
Dalam
peristiwa ini ada 33 Warga dinyatakan Tewas. Akibatnya, 1.500 orang eksodus
(pulang meninggalkan Wamena) dan lebih dari 5.000 orang mengungsi ketempat yang
aman. Peristiwa ini kemudian disebut ‘Wamena Berdarah II.
Sebelumnya, tepat 19 tahun yang lalu, tepatnya 6 Oktober tahun
2000 terjadi Konflik yang sama dan kemudian disebut ‘Wamena Berdarah I’,
menyebabkan 7 orang Papua dan 24 pendatang tewas. Puluhan rumah dibakar.
Menganalisah hal tersebut, Babuju Care Centre’ (BCC) Bima, merasa
terpanggil untuk mengambil bagian dengan ikut melakukan pendataan, pengiriman
Tim dan memantau proses evakuasi dan Pemulangan warga khususnya Bima dan Dompu
yang tinggal di Wamena Jayawijaya.
“Memang beberapa hari terakhir ada yang ikut nyinyir soal
keterlibatan BCC dalam proses ini. Kami bergerak karena kami paham apa yang
terjadi di Wamena. Kami tak gunakan uang negara kok dalam Membantu pemerintah
dan aparat terkait dalam rangka evakuasi dan evaluasi para korban konflik”
Tegas Rangga Babuju, yang dihubungi oleh media ini pagi tadi di Makassar.
Lebih lanjut, lelaki yang bernama asli Julhaidin ini
menegaskan bahwa BCC bergerak dibidang Kebencanaan dan Kemanusiaan sejak tahun
2013. “Awalnya kami memang bergerak di wilayah
Pendampingan Pasien Miskin, sejak tahun 2015 kami perluas ke wilayah Kebencanaan”
Ungkapnya menyayangkan adanya beberapa oknum yang mempertanyakan keterlibatan
BCC yang ikut mendata dan menginformasikan perkembangan terkini proses
penanganan evakuasi warga NTB khususnya Bima Dompu dari Wamena ke Jayapura dan
dari Jayapura ke Bima.
Lebih lanjut, Rangga Babuju yang telah 3 hari terakhir ini
standby di Makassar untuk memantau persiapan Pemulangan warga dari Jayapura ke
Bima melalui jalur Udara ini menegaskan, “Di Era ini, apa yang mau kita
tutupi sehingga kami tidak boleh ikut terlibat minimal membantu menenangkan
psikologis saudara sendiri yang semua harta kekayaan yang ia kumpulkan sedikit
demi sedikit habis dibakar hangus didepan matanya sendiri.?” Tanya nya
menanggapi rumor yang beredar.
Memang harus diakui bahwa hampir setiap ada kejadian Bencana
Alam dan Bencana Kemanusiaan khususnya di Bima Dompu, BCC selalu tak pernah
absen. Beberapa Peristiwa Bencana diluar daerah pun demikian, seperti Gempa
Bumi Lombok Utara, KSB, Palu, maupun di Bali dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir.
“Ayolah, saya tantang para oknum tersebut untuk berbuat
lebih untuk membantu para Korban, minimal doakan para warga korban dan kita
semua, agar dijauhkan dari marabahaya yang sama. Mari belajar hikmah hidup dari
setiap peristiwa yang terjadi. Itu lebih baik daripada nyinyir yang tiada
guna” Tutupnya. [jr]