Kota Bima, jeratntb.com – Musim kemarau berkepanjangan melanda kota bima sejak juli lalu yang berdampak pada kekeringan di sejumlah wilayah masih terjadi hingga kini.
Hampir separuh kelurahan di kota yang berjulukan kota tepian air ini mengalami dampak, kelurahan Dara boleh dibilang terparah. Hal tersebut terlihat dari aktivitas warga yang mengantri dengan jirgennya masing – masing di salah satu sumur warga yang masih memiliki air.
Ibu Sri warga RT 04 Dara mengaku kesulitan mendapatkan air bersih saat memasuki musim kemarau. “Saat Musim kemarau tiba, semua sumur bor warga di sini langsung mengering”, ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan air setiap hari selama ini warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah dan dermawan. “Bantuan air pemerintah hanya datang satu kali dalam seminggu, kadang ada juga dari seorang dermawan,” keluhnya.
Hal senada juga dialami oleh Rumiati yang juga warga RT 04 Dara, kepada awak media ia menceritakan kalau dia dan warga lainya harus menempuh jarak lebih kurang ratusan meter untuk mendapatkan air dikala persediaan di rumahnya telah habis.
Lanjutnya lagi, “Bantuan dari pemerintah daerah hanya untuk kebutuhan 2 hari, saya pernah dua hari tidak mandi lantaran tidak ada air”, Ia berharap pemerintah segera mengaliri pipa air yang sudah terpasang satu tahun lalu.
Pada kesempatan lain, Syahbudin salah satu tokoh masyarakat setempat mengatakan, kekeringan di Kelurahan Dara khususnya di lingkungan Danatraha, yaitu di RT 04 RW 02 dibutuhkan penanganan yang serius oleh pemerintah kota.
Langkah jangka pendek pemerintah kota tepian air dengan mendistribusikan air menggunakan mobil tangki dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan warga. “Pasalnya, armada milik bagian umum yang biasa beroperasi untuk kebutuhan air warga setempat hanya beroperasi satu kali dalam seminggu. Untuk aspirasi ini Insya Allah, beberapa dari kami akan coba audiensi dengan Pimpinan Daerah,” Tegasnya. [jr 05]