Bima, jeratntb.com – Wakil Bupati Bima Dahlan M.Noer yang juga selaku Ketua Pordasi NTB yang didampinggi oleh pengurus, bapak Mulyono, H.Abd Malik, Jufrin dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima pada hari Jum’at sore ( 18/10) bertempat di ruang kerja wakil Bupati Bima, mendapat kunjungan dari crue TV. One Perancis dalam rangka melakukan wawancara terkait dengan tradisi Pacuan Kuda Bima.
Dalam pernyataan beliau mengatakan bahwa tradisi pacuan kuda yang dilaksanakan ini, sudah ada semenjak zaman nenek moyang, dimana awal mula pacuan kuda tradisional itu sendiri, dimulai dengan cara seleksi pasukan berkuda, dimana kuda diuji kekuatan dan kecepatannya.
Tradisi ini berlangsung secara terus menerus sampai sekarang. Di paparkan pula bahwa dalam tradisi lomba pacuan kuda ini, ada ikatan emosional antara joki dan kuda pacu itu sendiri dalam setiap perhelatan lomba pacuan kuda, sehingga dalam lomba pacuan kuda ini ada larangan atau pamali ketika kuda hendak berlaga dalam arena pacuan kuda, dimana pemilik kuda tidak boleh kotor.
Selama berlangsung lomba pacuan kuda tersebut pemiliknya tidak boleh bersetubuh saat kuda akan turun arena. Ada juga tradisi mencukur rambut kuda pada hari jum’at. Dalam kehidupan masyarakat Bima, kuda mempuyai jiwa seperti manusia.
Tradisi memanggil “sando”atau dukun kuda juga dilakukan. Sando akan menjadi “ Ina Jara “ atau ibu dari kuda yang berlaga yang merawat, membimbing, menuntun kuda layaknya seorang ibu yang memberikan belas kasihan pada anak – anaknya.
Oleh karna itu dalam pelaksanaan tradisi pacuan kuda, harus dipersiapkan lebih baik lagi, baik penyelenggara, joki dan pengaman harus lebih bagus, sehingga pelaksanaan pacuan kuda dapat kita saksikan secara bersama – sama. Harapnya. [hum]