Dompu, jeratntb.com – Viral di media social video berdurasi 2,12 menit empat oknum pelajar SMAN 2 Dompu terlibat perkelahian adu jambak itu terjadi sejak sabtu (26/10-19) lalu.
Kepala sekolah SMAN 2 Dompu Drs. Nuryadin dalam konfrensi persnya Rabu (30/10-19) membenarkan bahwa siswa yang terlibat perkelahian dalam video viral tersebut adalah anak didiknya. Keempatnya berinisial N, S, P, dan D siwa kelas XII
Nuryadin yang didampingi Kasubag Humas Polres Dompu IPTU Sabri, SH dan Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) AIPDA Ismi Andri menerangkan motif perkelahian tersebut hanya persoalan sepele, “Perkelahian itu sebenarnya hanya karena saling ejek, sehingga tersinggung dan berujung perkelahian,” papar kepala sekolah.
Motif perkelahian siswa ini menurut Kepala Sekolah yang ditemui sejumlah awak media di ruang kerjanya “Perkelahian itu atas dasar saling ejek satu sama lain membuat mereka saling tersinggung”. Jelasnya.
Atas kejadian itu, pihak sekolah telah memanggil empat siswa tersebut untuk dimintai keterangan, “Bahkan kedua orang tuanya kami hadirkan ke sekolah,” terang kepala sekolah.
Kejadian ini telah mencoreng nama sekolah dan dunia pendidikan, “Kami menyesalkan beredarnya video tersebut, padahal saat itu juga kami langsung mengambil sikap tegas dengan memberikan sanksi kepada siswa yang terlibat perkelahian dan mereka telah berdamai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kami, siswa ini diskor selama tiga hari dan diberikan pembinaan langsung di rumah masing-masing,” terang Nuryadin.
Sebagai kepala sekolah, Nuryadin berharap kepada masyarakat untuk menilai secara berimbang agar tidak semata menyudutkan sekolah karena pendidikan adalah tanggungjawab semua pihak, “Terutama orang tua, yang memiliki peran penting untuk membentuk karakter anak,” hatapnya.
Dijelaskan juga bahwa pasca kejadian tersebut viral, salah satu anggota DPRD Kabupaten Dompu Ismul Rahmadin S.Pd memberikan atensi khusus bagi sekolah demikian juga Polres Dompu melalui Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Pada kesempatan itu Kasubag Humas Polres Dompu IPTU Sabri, SH menjelaskan, setiap bulan Polres Dompu tetap menggelar kegiatan Pembina Remaja Pemuda dan Wanita (Binredawan). “Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian Polres untuk menghindari kejadian seperti yang dialami siswa sekolah ini. Sering saya tekankan peran orang tua sangat penting untuk benar-benar mengawasi anak-anaknya” papar Sabri.
Sebelumnya Kepala sekolah menegaskan, pelaku yang mengedarkan video tersebut akan dituntut secara hukum, “Tentunya ini akan kami koordinasikan dengan atasan baik itu Dikpora maupun Dikbudpora propinsi,” tegas Nuryadin. [Jr-Ipul]