Bima, jeratntb.com – Soal demo kelompok Pemuda di depan gedung Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) kemarin lalu dinilai Walikota Bima melalui H. A. Malik SP, M.AP Kabag Humas Pemkot Bima adalah tindakan yang tidak mendasar dan mengada-ada serta ngawur.
Beberapa tuntutan yang disampaikan oleh kelompok pemuda tersebut tidak benar, kata A Malik, Walikota dituding telah memasang mahar pada rotasi mutasi jabatan adalah isu Hoax dan upaya membunuh karakter H. Muhamad Lutfi, SE sebagai Walikota Bima, “Aji Lutfi bahkan mengaku siap undur diri dari Walikota ketika isu itu mampu dibuktikan kebenarannya,” tandas Kabag Humas ada konferensi Pers di kediaman Walikota Bima Sabtu (2/11/19) Sore tadi.
Kabag Humas menantang aktivis yang melakukan aksi di Jakarta untuk menunjukkan data jual beli jabatan di pemerintah kota Bima, “Menuntut tanpa data yang jelas, itu sama saja dengan sengaja memprovokasi warga kota Bima. Kalau miliki data akurat, kenapa demo, laporkan saja,” Ujar dia.
Halnya dengan tuduhan terkait dana BPJS yang dihembuskan pendemo sebesar 18 Miliar, padahal data sesungguhnya hanya senilai 8,8 Miliar. “Dari nilainya saja sudah tidak akurat apalagi yang lain, dan untuk diketahui bahwa iuran BPJS itu langsung masuk ke rekening pihak BPJS,” paparnya.
Kabag Humas juga mengklarifikasi terkait dugaan penyimpangan yang dilakukan Walikota terhadap dana pembangunan Mesjid Agung Al Muwahiddin sebesar 10 Miliar, “Padahal dana itu sampai sekarang belum cair karena Yayasan Mesjid Agung Al Muwahiddin bersama Pemerintah Kota Bima belum menyelesaikan laporan yang dibutuhkan BPKP,” tandasnya.
Sebagai pemangku jabatan corong pemerintah A Malik mengenal cukup banyak tipikal pimpinannya yang dimatanya bahwa Walikota Bima adalah sosok pemimpin yang sangat terbuka, “Silahkan saja temui beliau di kediamannya jika ada yang ingin dikritisi, karena prinsipnya kami tidak anti kritik. Hanya, jika memberikan masukan harus sesuai fakta dan obyektif. Selama kepimpinan Aji Lutfi saya rasa sudah banyak perubahan,” Tutupnya. (Jr-Ages)