Bima, Jeratntb.com – Pembuatan jalan menuju hutan lindung Dam Pela Parado yang diduga dilakukan oleh oknum yang sengaja membuka akses untuk eksploitasi hutan, mendapat perhatian khusus pimpinan DPRD provinsi NTB H Mori Hanafi, SE.,M.Com.
Wakil rakyat tiga periode ini pada kesempatan reses di desa Sie kecamatan Monta kabupaten Bima Rabu (6/11-19) sempat terkejut mendengar informasi tersebut sehingga dia menegaskan, “Tidak boleh karena untuk membuka jalan itu prosedurnya harus atas ijin pemerintah pusat, dan saya pikir masyarakat harus melawan,” tegasnya.
Sebagai unsur pimpinan dewan provinsi Mori menanggapi pesoalan ini harus segera disikapi, “Itu berbahaya, karena hutan kita di bima ini paling parah di Parado, PR kita bersama dan sedang dirumuskan penanganannya, paling tidak sekarang ini jangan ada pengrusakan lanjutan. Bima saat ini darurat air bersih, gara-gara ini kita bisa darurat dari air irigasi. Jadi intinya saya tegaskan ga boleh,” tegasnya.
Bukan tidak mungkin dam terbesar di NTB ini kata Mori, terancam tidak berfungsi, “Berdasarkan masukan ini saya akan segera melakukan koordinasi, paling lama dari Bima saya panggil semua pihak terkait Polda, Danrem kemudian dinas kehutanan provinsi untuk segera mengambil langkah kongkrit,” janjinya
Lanjut Mori, dan ini jelas menjadi atensi khusus apalagi saat ini Dam Pelaparado sedimennya semakin tinggi. “Untuk mengangkat itu membutuhkan anggaran puluhan Milyar apalagi ada tindakan konyol membuka jalan di bibir dam seperti yang disampaikan tadi,” ketus Mori.[jr]