Dompu, Jeratntb.com – Hari ini Rabu (6/11-19) sejumlah desa memasuki tahapan kampanye atau penyampaian visi misi, di desa Kareke kecamatan Dompu kabupaten Dompu lima calon kepala desa menyampaikan Visi dan Misi di halaman kantor desa setempat.
Penyampaian visi dan misi para calon kepala desa (Cakades) ini dihadiri oleh Plt kepala desa Drs. Samsudin beserta jajaran aparatur desa, Katua panitia Drs Syahbuddin, Ms, M.Pd. Katua BPD Drs. A Muhidin beserta anggota, Babinkantimnas Brigadir Helmi, Babinsa Serda Muhammad Maulana. Tokoh masyaratak, tokoh pemuda dan tokoh agama dan masyarakat.
Adapun kelima calon kepala desa tersebut yakni dari nomor urut 1 Wahyudin SE, nomor urut 2 M. Arsyad, S.sos, nomor urut 3 Muhammad Yamin, nomor urut 4 Maman, sedangkan nomor urut 5 Drs. Mustakim.
Kegiatan ini bertujuan supaya program yang direncanakan oleh masing-masing calon kepala desa bisa diterima, ditangkap dan bisa diserap oleh masarakat “Sehingga bisa melahirkan pemilih yang cerdas” Jelas katua panitia.
Syahbuddin menjelaskan kalau kegiatan ini berbeda dengan biasanya dan kata kampanye itu kita hilangkan menjadi visi-misi saja kalau kampanye itu konotasinya rame-rame di luar trek-trekan teriak-teriak, pawai dan lain-lain. “Supaya mengurangi dampak-dampat yang ditimbulkan dari karamaian,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa hal itu telah menjadi kesepakatan bersama oleh para calon dan tim pemenagan bagaimana kampanye itu dirubah dengan penyampaian visi-misi dan untuk hari ke 2-3 dengan cara dor to dor . “Akan tetapi jadwal kami atur supaya tidak terjadi tabrakan dan tidak terjadi gesekan antar pendukung calon,” ungkapnya.
Ketua panitia menghimbaun kepada masyarakat supaya menjadi pemilih yang cerdas dan jangan menjadi pemilih yang instan, “Tentunya harus bisa saling manjaga keamanan, ketertiban dan jangan saling menghakimi, saling memojokan atau saling mencari kelemahan tapi dukung calon masing-masing tanpa menyakiti yang lain” Harap Syahbiddin.
Plt kepala desa Drs Samsuddin pada kesempatan itu juga mengatakan kontestasi Pilkades ini harus dijadikan sebagai pesta demokrasi rakyat yang mengedepankan persaudaraan bukan dijadikan sebagai ajang permusuhan.
Dia berharap kerukunan yang sudah terbangun selama ini jangan sampai terganggu. [jr Ipul]