Informasi Hadi Diterima Kembali, Sejumlah Guru dan Komite SMAN 1 Woha Geram

di ruangan Wakasek SMAN 1 Woha

Bima, Jeratntb.com – Beredarnya informasi tentang rencana diterimanya kembali mantan siswa bernama Hadi yang nyata resmi dikeluarkan dari SMAN 1 Woha menuai kegeraman sejumlah guru dan komite.

Kamis pagi tadi media ini melakukan konfirmasi langsung terhadap sejumlah sumber di SMAN 1 Woha, M. Saleh, S.Pd wakasek Humas mengaku tidak terima atas keputusan kepala sekolah, “Saya mewakili seluruh dewan guru dan siswa, jika informasi ini benar, kami sangat tidak terima jika Hadi diterima kembali di sekolah ini,” tegasnya didampingi seluruh wakasek dan komite.

Wakasek sekaligus tetangga rumah Hadi ini dengan tegas mengatakan, seluruh tahapan pembinaan dan proses hingga lahirnya keputusan DO untuk Hadi sudah dilalui dalam waktu yang cukup panjang dan penuh tantangan, “Cara kepala sekolah dengan mendatangi rumah keluarga Hadi sehingga dimaknai sebagian pihak bahwa itu bentuk pengakuan kesalahan sekolah, ini mencoreng lembaga pendidikan, dan kami tidak terima itu,” ketus M Saleh.

Sebagai guru yang juga bagian dari sekolah dengan tegas menolak kehadiran Hadi di sekoalah, “Karena perlu diketahui, tidak hanya guru semua siswa di sini menolak jika Hadi ini diterima kembali.  Tapi yang jelas semoga kehadiran kepala sekolah yang dikabarkan untuk meminta maaf itu tidak benar, sebab kalaupun itu terjadi tentunya harus melalui keputusan rapat semua pihak di sekolah ini,” tegasnya.

Di tempat yang sama Gunawan Haris salah satu pengurus Komite dengan penuh ketegasan menyampaikan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan Hadi diterima kembali karena mungkin kepala sekolah memiliki alasan atas keputusannya, “Okelah kita mengerti, tapi yang tidak dapat diterima ketika kehadiran kepala sekolah ke kediamannya Hadi itu untuk meminta maaf yang tentunya ini dapat dimaknai bahwa perlakuan pihak sekolah dan komite terhadap Hadi itu tidak adil,” pungkasnya di ruangan wakasek.

“Ini bukan hal sepele, jika kehadiran kepala sekolah saat itu atas petunjuk UPT, kepala UPT Dikmen provinsi itu brengsek namanya karena menyarankan sesuatu tanpa melakukan survei lebih dekat pada persoalan ini,” tandas Gun.

Pastinya kata Gun, “Besok kami akan lakukan rapat dengan seluruh guru dan komite, sekalipun saat ini kepala sekolah berada di Mataram,” ungkapnya sambil berdiri semangat. [jr]

Pos terkait