Sekuat Tenaga Saya akan memperjuangkan (Keterjaminan)
Penghidupan para Polisi Hutan, Pengawas Kehutanan, KPH dan BWS dalam bekerja
mengawasi Keberlanjutan dan Keterjagaan Hutan Lindung dan Hutan Produksi, demi
anak cucu Kedepan melalui Dana-Dana CSR yang ada
Bima, JeratNTB – Siapa
yang tidak miris melihat kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung kita di Bima
dan Dompu saat ini…?? Masyarakat dan Pemerintah saling menunjukan Ego nya.
Tak ada yang ingin dipersalahkan. Semua beralibi untuk membela diri. Ekonomi
menjadi tujuan utama, sebab ini bukan persoalan Jagung semata, tapi lebih pada
persoalan perut dan tuntutan hidup. Tak di Dompu pun tidak di Bima.
Berbagai kelompok, baik
lembaga, organisasi, Komunitas-komunitas dan para personal yang masih peduli
dengan Hutan Bima, mencoba bergerak melakukan upaya dan usaha penyelamatan
hutan. Salah satunya yaitu penghijauan dilereng-lereng bukit maupun disekitar
mata air yang dianggap kritis dan butuh perhatian.
BKPH (Balai Kesatuan Pemangku
Hutan) ‘Donggo Masa’ me-releas bahwa ada 500 dari 700 titik mata air di Kota
Bima dan Kab Bima, Hilang akibat Pembukaan Lahan garap masyarakat dan pembukaan
jalan tani Desa. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima pada 2018 yang
lalu menyatakan bahwa Mata Air di Kota Bima tersisa hanya 25 titik dari 50
titik yang terdata pada tahun sebelumnya.
Penyelamatan kawasan hutan dan
atau daerah resapan air bukanlah tanggungjawab sepihak masyarakat dan atau
Pemerintah semata. Ini menjadi tanggungjawab bersama dan untuk menyelamatkannya
tentu butuh gerakan bersama. Tidak bisa dengan sekedar penghijauan yang
dilakukan oleh sekelompok kecil orang pada kawasan yang hitungan are atau
hektar. Sementara sebagian besar yang lain hanya menonton dan menunggu hasil
saja.
Kita tidak ingin, banjir
Bandang Kota Bima akhir tahun 2016, ber-Ulang Tahun dimasa yang akan datang
bukan…? Baik itu terjadi di Kota Bima atau pun di Wil Kab Bima dan Dompu.
Untuk upaya tersebut, saya
hanya punya satu solusi untuk mendapati solusi-solusi selanjutnya. Persoalan
hutan ini menjadi kewenangan Propinsi. Sehingga regulasi harus didorong dari
Propinsi.
Jika saya di amanahkan oleh
Rakyat untuk mewakili suara mereka, upaya kongkrit dan prioritas saya adalah,
memperjuangkan Keterjaminan Penghidupan aparat Polisi Hutan, Pengawas
Kehutanan, KPH dan BWS dalam bekerja mengawasi Keberlanjutan dan Keterjagaan Hutan
Lindung dan Hutan Produksi.
Polisi Hutan dan Pengawas
Kehutanan adalah ujung tombak persoalan Hutan kita ini. KPH yang ada dibawah
naungan BKPH juga adalah bagian terpenting terjaganya kelestarian kawasan
hutan. Demikian pula BWS (Balai Wilayah Sungai) yang paham akan alur dan titik
sumber mata air dari hulu ke hilir. Tentu mereka ini harus dijaminkan
Penghidupannya oleh Negara.
Salah satu arahan dana CSR
adalah Lingkungan Hidup. Sehingga dengan mudah, mengarahkan Dana CSR dari
berbagai Koorporate yg ada di Wilayah Bima dan Dompu ini dalam memback up tugas
kawan-kawan dalam menjaga dan memantau kelestarian Hutan ini. CSR tidak boleh
menjadi ‘Dana Bagi-Bagi’ para Pejabat di akhir tahun. CSR harus terarah dan
diarahkan dengan tepat untuk kehidupan masyarakat banyak, yang lebih baik.
Selama ini CSR masuk dalam Pos
Dana Hibah, tentu saja oleh oknum-oknum pejabat menjadi banjakan yang lumayan
untuk sekedar liburan akhir tahun. Hal ini tidak boleh lagi terjadi.
Kawan-kawan kita yang bertugas menjaga kelestarian Hutan harus dijaminkan
Penghidupannya yang layak. Keluarganya harus diperhatikan, minimal sekolah
anak-anak mereka.
Dengan demikian, Program
penghijauan yang kita semua lakukan kedepannya akan ter-monitoring dan dipantau
oleh mereka setiap saat. Ketegasan hukum dan sosial edukasi kepada warga akan
berjalan maksimal dan hutan kita pun sedikit demi sedikit mulai terjaga. Para
petugas ini pun bisa bekerja dengan tenang dan tegas….!!!
Tanpa semua itu, bullshit soal
Hutan ini bisa kembali hijau dan asri. Lha wong petugasnya saja tidak
dijaminkan kehidupannya, toch jikapun ada, itu hanya sekedar untuk operasional
Laporan berkala saja tanpa serius untuk turun lapangan. Kecuali sekedar sebagai
laporan dan seremonial acara-acara para Pejabat tinggi saja….!!!
[jr]