Bima, JeratNTB – Menghadapi anomali cuaca dan ketidaktentuan kondisi Tani masyarakat Bima tahun 2019 ini, Babuju Mandiri menyadari pentingnya ketahanan pangan masyarakat. Kondisi ini disikapi dengan melakukan pelepasan Indukan Lele ter-sertifikasi jenis Sangkuriang di 4 titik di wilayah kabupaten Bima.
4 titik itu adalah Dam Roka Kec Belo, Cekdam Tolowata di Desa Rite, Cekdam Campa Madapangga dan Dam Rontu Kota Bima. Indukan lele yang dilepas adalah Indukan Betina dan Jantan yang sudah siap bertelur.
Pelepasan Perdana dilakukan di Dam Roka oleh Koordinator Komunitas Babuju, Julhaidin, yang didampingi oleh Kepala Desa Roka, Ihsan S.Pd dan Dir BUMDes Roka Superwadin S.Pd. yang juga turut disaksikan oleh Pemuda dan Remaja Desa Roka, pada hari Selasa sore kemarin (22/1)
Kamil Diphia Utomo Konsultan Tekhnis Budidaya Ikan Air Tawar Babuju Mandiri yang ikut dalam pelepasan Perdana tersebut menjelaskan bahwa Jenis Indukan Lele yang dilepas adalah Sangkuriang. “Jenis ini merupakan jenis yang dapat beradaptasi dengan cepat di alam. Sekali bertelur dapat menghasilkan 10.000 – 20.000 bibit lele per 3 bulan” Tuturnya.
Julhaidin menjelaskan maksud dari Pelepasan Indukan lele ini sebagai upaya dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat Bima di 4 lokasi. “Tahun 2019 ini adalah tahun anomali cuaca. Ketidakjelasan musim tanam dan musim panen, akibatnya ada kemungkinan terjadinya gagal panen sebagian komoditi pertanian warga. Akibat dari itu menurunnya pendapat dan kesejahteraan masyarakat Tani” ungkapnya.
Lebih lanjut, lelaki yang lebih akrab dengan nama Rangga Babuju ini mencoba mensiasati dengan pelepasan Indukan lele ini. “Setidaknya, ada ikan air tawar yang bisa dipancing disela-sela kondisi pertanian yang kurang baik nanti. Lumayan lho, dalam setahun lebih kurang 100.000 lele bisa dipanen dengan cara dipancing di Dam Roka ini”
“Minggu depan, 3 pasang Indukan yang siap bertelur akan kami lepas juga di Dam Campa Madapangga, Dam Tolowata di Ambalawi dan Dam Rontu di Kota Bima. Semoga apa yang kami lakukan bermanfaat bagi orang banyak” Tutur, calon anggota DPRD Propinsi NTB ini.
Untuk diketahui bahwa luas genangan Dam Roka pada musim
hujan lebih kurang 32 Ha dan pada musim kemarau 25 Ha. Di Dam ini hidup 6
Ekosistim Ikan air tawar seperti Gabus, Nila, Kepiting sungai, Mujair, Gurami
dan Belut. Kini ditambah dengan Lele Sangkuriang dengan populasi lebih kurang
100.000 ekor pertahun.
Kedepan Dam Roka bisa menjadi
Spot Pemancingan yang eksotik dengan jumlah ikan yang tidak sedikit. Tinggal
bagaimana BUMDes mengelolanya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi
wisatawan yang berwisata di Dam Roka ini.
“Potensi Dam Roka sebagai
Spot Pemancingan ikan air tawar, cukup bagus dan menarik. Tinggal mau ndak,
BUMDes Roka melalui pemerintah desa, mengelolanya dengan baik dan menyiapkan
Sarana sebagai daya tarik para pemancing di wilayah Bima ini datang
dan sekaligus berwisata keluarga” Tantang Rangga menutup kegiatan
pelepasan Indukan Lele perdana ini.
Kades Roka sangat antusias dan
berterima kasih atas upaya yang dilakukan oleh Komunitas Babuju karena setidaknya ada banyak jenis ikan yang bisa dipanen di Dam
Roka ini kedepannya. “Saya secara Pribadi dan mewakili Masyarakat Desa
Roka sangat berterima kasih kepada Komunitas Babuju atas upaya ini. Bagi kami
ini sudah luar biasa, setidaknya warga saya dan sekitarnya tidak perlu pusing
cari dan beli ikan segar. Tinggal datang bawa pancing dan pulang bawa lele
hasil pancingan” Tuturnya Berterima kasih.
Direktur BUMDes Desa Roka,
Superwandi, juga terinspirasi dengan upaya yang
dilakukan Babuju Mandiri, “Minimal BUMDes
Roka kedepannya bisa memprogramkan kegiatan Lomba Memancing Lele dan Usaha
Krupuk Lele dengan cara membeli dari warga yang memancing disini. Jika warga
butuh uang, tinggal datang bawa pancing, hasilnya jual ke Bumdes”
Ungkapnya Gembira.
[jr]