Bima, Jeratntb.com – Menjawab keluhan masyarakat petani tentang kelangkaan dan kenaikan harga pupuk di pasaran, komisi II DPRD kabupaten Bima telah memanggil 9 distributor beberapa hari lalu.
Hal itu disampaikan Mahdalena, SS,. MM dihadapan sejumlah wartawan usai reses di aula kantor camat Woha, senin (14/11-19) .
Kata Lena (biasa disapa) pertemuan itu belum mendapat hasil maksimal. “Karena dari 9 distributor, yang hadir hanya 4 itupun CV Rahmati selaku distributor utama hanya diwakilkan kepada anaknya,” ujarnya.
Untuk itu, komisi II akan menjadwal ulang pertemuan. “Minggu depan ini usai masa reses, kami akan mengundang kembali sembilan distributor, dan ini wajib semua hadir, termasuk kepala dinas pertanian,” tandas Lena.
Duta partai Kebangkitan Bangsa ini menjelaskan bahwa aspirasi petani terkait ini menjadi atensi khusus komisi II. “Karena di lapangan terjadi praktek jual paketan padahal itu tidak ada dalam regulasi. Belum lagi untuk masa tanam akhir tahun ini kabupaten bima masih membutuhkan 10 ribu ton pupuk urea,” tegasnya.
Sementara data yang diperoleh komisi II saat ini hanya ada 450 ton. “Kita masih minus 9.550 ton. Hal inilah yang mengakibatkan kenaikan harga di pasaran, maka untuk membahas ini kami harus menghadirkan kembali seluruh distributor pupuk dan dinas terkait,” sahut Lena.
Rencana pertemuan tersebut bukan untuk menemukan pengecer atau distributor ‘nakal’ seperti isu yang dihembuskan. “Pertemuan ini murni membahas tentang kenaikan harga dan kelangkaan pupuk, dan untuk lebih lengkapnya bagaimana akhir pertemuan ini nanti tentunya harus kembali kepada seluruh anggota komisi yang diketuai oleh pqk Natsir S.Sos,” tutupnya. (Jr)