Bima, Jeratntb.com – Proses Reses DPRD dapil I Muhammad Isnaini (Ovan) dan Mustakim di dusun Tuta Rasa Desa Tangga Sabtu (16/11-19) sore dibanjiri aspirasi masyarakat Monta Woha dan Parado.
Mustakim anggota komisi II pada kesempatan sambutannya menyampaikan bahwa untuk melayani kebutuhan masyarakat, pemerintah secara maksimal berusaha menjamin kesejahteraan rakyat. “Tentunya ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Penggaran ini juga melalui berbagai proses antara legislatif dan eksekutif, itupun dengan bumbu berbagai kepentingan,” paparnya.
Lanjut Dewan dengan motto Restorasi ini. “Pemerintah harus disuport juga oleh kita, karena dengan pendapat asli daerah non pajak tidak akan cukup, untuk itu harus ada kesadaran kita minimal kita tingkatkan kesadaran membayar pajak,” harapnya.
Pada kesepatan penyampaian aspirasi yang diawali kades Tangga Jubair H Abullah, SH. Dua anggota Dewan muda mencatat diantaranya kebutuhan pembangunan infrastuktur sejumlah lokasi di tangga.
Kesempatan kedua oleh kades Waro Muh Ali, SH menyampaikan. “Kebituhan yang harus segera ditunaikan adalah pemekaran kecamatan yang sudah menjadi program prioritas pemerintah dan berdirinya sekolah kejuruan yakni SMK pariwisata,” tegasnya.
“Secara khusus, karena sebagai kepala desa, saya minta kepada pak Mustakim di komisi II, berhubung saat ini di Waro telah dibuat jalan tani sepanjang 8 km dari dana aspirasi dewan dan dana desa, kami berharap tahun depan dapat disokong dengan dana aspirasinya untuk 2 km lagi sehingga jalan ini tuntas,” harap Ali.
Selain itu dia meminta penuntasan pagar so kepada Ovan. “Saat ini pagar so dengan kawat bronjong masih kurang 2 km, diharapkan khusus kepada Ovan agar aspirasi ini ditunaikan,” harapnya.
Masih keinginan wilayah Monta Selatan, mantan kades Sondo Edi Suharjo, S.Sos meminta dewan dapil I untuk menagih janji BWS Prov NTB. “Tahun 2017 Kepala BWS berjanji untuk membangun Dam Nteli desa Sondo dan itu telah masuk pada anggaran tahun 2018, sampai hari ini belum juga terealisasi. Harapan kami Monta selatan agar 8 Dewan melakukan koordinasi lintas provinsi,” tegas mantan kades yang resmi nyalon petahana ini.
Selain wilayah Monta Selatan, beberapa perwakilan desa seperti desa Sie, Simpasai dan Parado mengajukan aspirasi seputar infrastruktur dan pendidikan.
Hal lainnya disampaikan sekdes Naru Ince Alan yang mengeluhkan kekurangan tenaga medis di setiap kecamatan. “Saat ini setiap puskesmas hanya terdapat satu dokter, itupun merangkap kabatan sebagai kepala puskesmas. Padahal idealnya minimal 3 dokter harus ada di setiap puskesmas,” harapnya.
“Sangat disayangkan bangunan megah yang didirikan di setiap kecamatan itu hanya terdapat satu dokter yang harus melayani ratusan pasien setiap harinya,” tegas Ince.
Proses reses berlangsung hampir menjelang azan magrib, diakhiri dengan aspirasi ibu-ibu rumah tangga yang menginginkan terbentuknya kelompok unggas dari dana aspirasi.
“Kami puas dan bangga melihat kesungguhan masyarakat dalam agenda ini. Ini menjadi pacu bagi kami di dewan untuk lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat dan kobstituen,” ucap Ovan usai kegiatan reses. (Jr)