Soal Pupuk, DPC GPM Tuding PT Pupuk Kaltim Apatis Melihat Persoalan Petani

Bima, Jeratntb.com – Persoalan pupuk subsidi di Kabupaten Bima dari hari ke hari semakin menjadi. Untuk mendapatkan pupuk subsidi, petani harus merogoh kantong hingga Rp. 140 ribu. Ada yang dijual paket dengan pupuk non subsidi, juga ada yang tidak dijual paket tapi harga di atas HET.

Anehnya, PT Pupuk Kaltim malah mengatakan jika harga pupuk di Kabupaten Bima masih sesuai HET, berdasarkan hasil pemeriksaan tim mereka di lapangan.
Ketua DPC Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Bima Raya Supriadin mengatakan, PT Pupuk Kaltim tidak peka dan serius melihat penderitaan petani penerima pupuk subsidi di Kabupaten Bima. Pasalnya, pernyataan PT Pupuk Kaltim bahwa pupuk subsidi di Kabupaten Bima tidak realistis sesuai kondisi lapangan yang dialami petani. “Tim PT Pupuk Kaltim itu periksa di desa mana di Kabupaten Bima,” ujarnya, Minggu (19/1)

Kata dia, harusnya PT Pupuk Kaltim setelah mendapat banyak laporan dan pemberitaan persoalan pupuk subsidi di Kabupaten Bima, langsung turun di lapangan dan memberikan pembinaan terhadap distributor dan pengecer. Bila perlu berikan ultimatum agar tidak menjual pupuk subsidi di atas HET dan jual paketan.
“Saya kira mereka menutup mata dengan keadaan petani di Bima,” katanya.

Ia membeberkan, dalam sepekan terakhir ini, pihaknya telah melakukan investigasi tentang persoalan pupuk subsidi di Kabupaten Bima. Dari hasil investigasi itu, rata-rata petani membeli pupuk subsidi di atas harga HET. Mulai dari Rp. 115 ribu per sak hingga ada yang jual paket subsidi dengan pupuk non subsidi seharga Rp. 140 ribu per sak.
“Di Desa Rabakodo Kecamatan Woha malah tidak dijual paket. Hanya pupuk subsidi tapi harganya Rp. 115 ribu per sak,” bebernya.

Berdasarkan hal itu, ia meminta kepada PT Pupuk Kaltim tidak menerima laporan di atas meja saja. Tapi turun ke lapangan dan lihat langsung ulah distributor dan pengecer di desa-desa.
“Kami tegaskan, jangan sampai PT Pupuk Kaltim juga menjadi bagian dari bobroknya urusan pupuk subsidi di Kabupaten Bima,” tegas dia.(Jr- Ages)

Pos terkait