Bima, Jeratntb.com- Ratusan warga yang tergabung dalam Laskar Mahasiswa dan Pemuda Rakyat (Lampar) menggelar unjuk rasa di depan Kantor UPT Pertanian Kecamatam Palibelo Senin (27/1-20).
Demo tersebut ditujukan sebagai bentuk protes warga atas kenaikan harga pupuk subsidi yang tidak sesuai dengan HET.
Haerul Arif atau sering dikenal Panglima Tamsis, menuding bahwa dibalik naiknya harga pupuk tersebut ada konspirasi jahat yang dilakukan oleh UPT Pertanian dan pengecer di semua desa di Kecamatan Palibelo.
Ia menegaskan bahwa dalam aturan menteri pertanian No. 47/Permenta/SR.310/12/2017 tentang alokasi dan HET Pupuk bersubsidi. Dan diatur juga dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.15/M.DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi secara maksimal.”Harga Hetnya 90 ribu kok di lapangan harganya 150 ini kan pembodohan,” kesal dia.
Oleh sebab itu dia mengharapkan kepada UPT Pertanian untuk memanggil semua pengecer dan distributor palibelo.
Hanafi Kepala UPT Pertanian saat menanggapi tuntutan masa aksi tersebut berjanji kamis depan pihaknya akan memanggil semua pengecer dan Distributor. “Tuntutan kalian akan saya laksanakan,” ujar dia depan Demonstran.
Aksi kemudian dilanjutkan di depan kantor camat. Dan aktifis HMI ini meminta kepada Camat Palibelo sebagai pengawas agar memanggil pihak terkait untuk memberikan tanggapan atas tuntutan mereka.
“Apabila Camat Palibelo tidak mampu menghadirkan dinas terkait maka camat Palibelo harus siap dipecat,” tegas pemuda asli desa Ntonggu ini.
Dia juga menuding camat terlibat dalam konspirasi tersebut. “Itu yang saya duga, pengecer, pihak UPT dan Camat bersama sama dalam konspirasi jahat ini,” ujarnya.
Camat Palibelo melalui Sekcam Muslim, MPd berjanji akan menyampaikan semua bentuk tuntutan tersebut. “Kamis depan ini kita akan temukan masa aksi dengan Pengecer sekecamatan Palibelo untuk membahas tuntutan kalian,” tutupnya. (jr-Ages)