Opini : Membaca Peluang Kemenangan DILAN Jilid II

Suharlin, S.Sos (Leo)
Pimpinan Redaksi Jerat NTB

Kancah politik tingkat Daerah menjadi poros mengukur selera rakyat, sehingga pada kontestasi pemilihan kepala daerah akan tetap meriah dibahas untuk mencari bahan pembanding.

Pada fase ini akan menjadi menarik bagi politisi, akrivis serta pemerhati dan tentunya akan menjadi makanan untuk simpatisan calon. Pahit manisnya juga disesuikan dengan selera apa yang disuguhkan.

Dari sini saya coba mengupas sedikit peluang kemenangan pasangan Dinda-Dahlan jilid II, dengan tetap mengacu pada perjuangan meraih kemenangan Jilid I. Dan pastinya sesuai selera saya.

Dilan memimpin kabupaten Bima dengan meraih simpati masyarakat sebanyak 104.164 suara dari jumlah pemilih 262.950 mengalahkan petahana yang hanya mampu meraih suara 73.031 dan pasangan calon lain.

Prestasi ini masih harus diakui sebagianya adalah militan almarhum H Ferry Zulkarnain ST sehingga mendongkrak ektabilitas IDP yang memang memiliki daya pikat pada kaum hawa. Sementara Dahlan hanya mampu menyumbang kekuatan Langgudu dan sedikit pendukung Bima Timur.

Belajar dari sekelumit sejarah itu, saat ini Dilan adalah petahana dan diyakini memiliki militansi yang lebih mandiri, khususnya pada kaum hawa, disokong pesona kharismatik Dahlan yang kemudian santer dengan panggilan Babe.

Pemilih gender atau hawa masih diyakini 75 hingga 80 porsen bertahan untuk IDP plus sokongan kekariban putra Mahkota yang ‘samar’ tapi merambat di tiap akar rumput. Sementara Babe dengan ketulusan dan sikap ramahnya dapat dipastikan telah menghipnotis wilayah Bima Timur (Sape, Wera, Lambu dan Wawo) dan Kae (Palibelo, Belo, Woha, Monta, Parado dan Langgudu).

Belum saya singgung bagaimana dukungan militansi partai pengusung dalam upaya memenangkan IDP Dahlan.

Artinya jika hanya dua pasang calon yang berlaga di Pilkada Bima september 2020 mendatang, maka kemenangan akan mudah diraih Dinda-Dahlan.

Semakin banyak calon maka semakin memuluskan pasangan DILAN Melanjutkan Bima Ramahnya.

Catatan : Sandungan IDP Dahlan, sejumlah oknum Tim lama ‘tidak disukai’ rakyat, tapi tidak mempengaruhi secara signifikan.

Pos terkait