Tanpa Perlawanan, Pemuda Ini di Dor Oknum Buser Polres Bima

Haer di RSUD Bima sebelum ke RS Bhayankara

Bima, JeratNTB – Diduga melakukan tindakan diluar standar operasional prosedur (SOP) anggota Buru Sergap (Buser) Polres Kabupaten Bima diadukan ke Propam.

Tindakan untuk melumpuhkan tersangka yang melawan dan menolak untuk menyerahkan diri justru tidak berlaku bagi oknum Buser Polres Bima, pasalnya pemuda yang kemudian dikenal dengan nama Haerudin (21 thn) warga desa Ngali kecamatan Belo ini justru ditembak beberapa saat setelah ditangkap.

Akibat aksi koboi yang dilakukan satuan Buser dalam kendali Bripka Herman pada tanggal 18 pebruari 2019 sekitar pukul 15.30 di so Tolo Monta ini, korban mengalami luka serius di bagian telapak kaki sehingga harus ditangani secara intensif dengan operasi.

Demikian pengakuan Dhoni warga desa Ngali kecamatan Belo yang juga sebagai paman korban, “Berdasarkan pengakuan keponakan saya bahwa dia ditembak setelah ditangkap tanpa perlawanan dan hendak diangkut dalam mobil anggota Buser, salah satu personilnya menembak dari jarak dekat.” Tuturnya senin (25/2-19) siang.

Akibatnya, lanjut Dhoni keponakan saya mengalami luka yang sangat serius, lima puluh porsen telapak kakinya rusak karena infeksi dan harus dilakukan operasi. Rencananya besok atau lusa harus dirujuk ke Sanglah Bali untuk dioperasi di sana.

Atas kejadian ini pihak keluarga melalui Munawir, SH (juga paman korban-red) telah melaporkan kanit Buser dan anggota ke Propam untuk diperiksa dan diambil tindakan.

Dijelaskan Dhoni, laporan ini berdasarkan kajian logis bahwa selain tanpa perlawanan tindakan melumpuhkan harus sekitar betis, “Bahkan mereka (Buser-red) tidak mengantongi surat penangkapan,” Ketusnya.

Sementara Haerudin sendiri yang saat ini terbaring di RSUD Bima masih berstatus tahanan Polres Bima karena diduga terlibat kasus curanmor, alasan itulah yang membuat dirinya ditangkap dan di dor.

Salah satu personil Buser yang dihubungi via selulernya menjelaskan, Haerudin saat bersama rekannya hendak ditangkap sempat melarikan diri, “Pada saat itulah dia dilumpuhkan, upaya yang dilakukan salah satu teman kami itu karena tersangka kasus curanmor ini juga memiliki senpi rakitan yang ditemukan terjatuh saat dia berusaha melarikan diri,” terangnya tanpa ingin disebutkan namanya.

Sementara kapolres Bima AKBP Bagus Satrio Wibowo, SIK yang dimintai tanggapannya membantah, “Tersangka tertangkap tangan oleh anggota dalam upaya tindak kejahatan, berhubung yang bersangkutan juga memiliki catatan kriminal sebelumnya,” ujar Kapolres.

“Benar seperti yang diceritakan keluarga Haer tentang adanya upaya transaksi pengembalian motor, namun pada saat yang sama yang bersangkutan melakukan upaya tindak kriminal curanmor sehingga bertepatan dengan kehadiran anggota Buser yang langsung melakukan penyergapan,” urainya.

“Yang dilakukan anggota di lapangan sudah sesuai prosedur, yang bersangkutan berusaha kabur sehingga ditembak,” terangnya senin malam kemarin.

Terkait luka tembak yang diderita Haer, keesokan harinya Selasa (26/2) di ruang Kapolres pihak Polres telah melakukan koordinasi langsung dengan keluarga untuk langsung ditangani di rumah sakit Bhayangkara di Mataram. “Sementara aduan pihak keluarga juga tetap ditindaklanjuti, seluruh anggota sedang dilakukan pemeriksaan,” imbuh Bagus [jr]

Pos terkait