Kota Bima, Jeratntb.com – Corona Virus Disease (Covid) 19, adalah pandemik dunia saat ini. Setidaknya tercatat 211 Negara diseluruh Dunia terpapar. Data update yang direleas wordlometers.info, menyebutkan bahwa hingga hari ini tercatat, 2.193.558 orang terkonfirmasi Positif terpapar Covid-19. Dari angka tersebut, 147.378 orang dinyatakan meninggal dunia dan 555.533 orang dilaporkan sembuh.
Di NTB sendiri, hingga hari ini 45 orang dinyatakan positif Covid-19. Dari angka tersebut, 7 orang dinyatakan sembuh dan 2 lainnya meninggal dunia. Salah satu dari 45 orang yang dinyatakan positif berasal dari Kota Bima. Dalam laporan gugus tugas penanganan Covid-19 NTB, pasien 41 NTB atas nama Ny Z berasal dari Kec Mpunda Kota Bima.
Akibatnya, banyak orang yang menghindari lingkungan kediaman Ny Z yang berada di Lingk Masjid Nurul Qolbi Kota Bima. Stigma buruk terlanjur tertanam dibenak warga sejak kasus pertama Indonesia dilaporkan pada 3 Maret 2020. Dengan demikian, pasien dan keluarganya mendapat perlakuan diskriminasi dari warga sekitar.
Penanggungjawab Babuju Care Center (BCC) Bima, Rangga Babuju, mengharapkan kepada masyarakat dan warga sekitar untuk tidak mendiskriminasi dan mengucilkan keluarga korban covid-19. Pihak keluarga yang tinggal serumah dengan pasien, sebelum dinyatakan positif, tentu sudah paham memperlakukan diri. Mereka sudah tentu akan melakukan karantina mandiri dan menjaga jarak dengan pihak keluarga atau tetangga lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Rangga Babuju, yang juga Inisiator KOPI GRATIS untuk para Petugas Frontline Covid-19 Bima, yang didukung oleh Media Online Jerat com, ini. “Saya mengantarkan sedikit amanah dan rejeki dari beberapa pihak yang peduli, untuk pihak keluarga dikediaman pasien 01 Kota Bima. Kita semua tahu bahwa mereka tidak bisa keluar beraktifitas seperti biasa karena harus melaksanakan protap karantina mandiri” Jelasnya selepas dari penyerahan bantuan dikediaman pasien 01 kota Bima, sore tadi (17/4).
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat dan warga sekitar untuk tetap beraktifitas biasa dengan berpedoman pada Protokol Covid-19, seperti ber-masker bila berada diluar rumah, tak perlu keluar rumah bila tidak penting, berprilaku PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta tetap jaga imunitas. “Jangan bangun stigma yang buruk terhadap keluarga pasien, baik yang Reaktif Positif hasil RDT, OPD, PDP maupun yg dinyatakan positif. Sore ini saya hanya ingin membuktikan bahwa mereka baik-baik saja, dan butuh semangat dari kita semua, meski sekedar menyapa via telp atau dari luar pagar rumah dengan tetap mempedomani protokol Covid-19” Tegasnya.
Hingga sore ini, dilaporkan bahwa hasil RDT terhadap pada JT Cluster Gowa diwil Kota Bima, Kab Bima dan Dompu sebanyak 41 orang dinyatakan Reaktif Positif. Swab 41 orang ini telah dikirim ke Labkes RSUP NTB untuk dilakukan uji Lab. Semoga tidak ada yang positif.
“Saya optimis, bila kita lawan bersama penyebaran covid-19 ini di Bima Dompu dengan cara, tetap jaga jarak, tetap dirumah, tetap jaga daya tahan tubuh, tetap membiasakan diri untuk PHBS dan tetap terus saling menyemangati antara warga dengan petugas maupun dengan keluarga pasien. Maka, insyaallah, Idul Fitri nanti bisa kita laksanakan secara berjamaah” Ajaknya menyemangat
Sumbet : Rangga Babuju