Bima, JeratNTB – Rapat Selasa (12/3) di Ruang Rapat Bappeda tersebut dibuka oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima Drs. H. Muzakkir, M. Sc dan mengundang unsur DPMDes, Dikes, DKP, DP2AP3KB, Dinas Sosial, Koordinator Tenaga Pendamping Desa, Koordinator PKH serta dukungan Program KOMPAK.
Muzakkir dalam sambutannya menyebutkan bahwa stunting merupakan isu nasional yang mendapat perhatian dan penanganan khusus terutama dalam kaitannya dengan membangun SDM yang berkualitas. “Dalam Visi Kabupaten Bima RAMAH, kualitas SDM ini dikedepankan dengan menitikberatkan upaya pada peningkatan kualitas baik dari sisi kesehatan dan akademis, maupun religius”. Ungkapnya.
Pada rapat yang dipandu Tenaga ahli (TA) Bantuan Teknis untuk Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi NTB, Titik tersebut, Muzakkir mengharapkan dengan kerjasama intervensi lintas sektor maka akselerasi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bima menjadi lebih cepat dan berhasil baik.
Sebelumnya, Kabid Sosbud Bappeda Raani Wahyuni ST,. MT,. M. Sc mengatakan bahwa penanganan stunting di Kabupaten Bima dilakukan melalui aksi terintegrasi dari multi stakeholders, sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing.
Pertemuan hari ini juga menghasilkan beberapa rencana tindaklanjut antara lain, tim stunting akan bersama sama menyusun perbup stunting di Kabupaten Bima. “Untuk mendapatkan penanganan terintegrasi di tahun 2020, selama dua pekan terakhir telah dilakukan pemetaan desa stunting berdasarkan input data sektoral. Selanjutnya dilakukan perangkingan terhadap desa yang berstatus stunting merah, untuk menentukan desa-desa yang akan menjadi prioritas”. Tandasnya. [kom]