Tunjangan Propinsi Cair, SMAN 1 Seperti Kuburan

Bima, JeratNTB – Hari ini Jum’at (15/3-19) proses pencairan tunjangan guru honorer dari APBD I mulai cair, disisi lain salah satu sekolah unggulan di Monta suasana KBM tidak berjalan maksimal.

Anggaran pemerintah propinsi yang dikucurkan untuk penunjang proses KBM di sekolah ini yang diperuntukan bagi tenaga pendidik mencapai 41,8 juta, sebaliknya reaword ini justru hanya dijadikan sebagai lahan bagi oknum guru pemalas.

Sejak jam masuk sekolah hari ini, para siswa menunggu kehadiran guru dalam ruangan namun hingga pukul 10.13 wita para siswa mulai pulang, “Tidak ada guru yang masuk pak, kemarin juga hanya dua guru yang masuk kelas kami,” ungkap salah satu siswa saat hendak pulang.

Sebelumnya, pantauan media ini beberapa hari terakhir pasca Penilaian Akhir Semester (PAS) kelas XII, proses KBM kelas X dan XI ikut berpengaruh, siswa seperti anak ayam kehilangan induk. Sementara sebelum jam pulang, suasana sekolah sunyi seperti kuburan.

Sekolah nomor satu di Monta yang juga dipimpin ketua MKKS kabupaten Bima ini seharusnya mulai menanjak pasca raih predikat juara satu olimpiade sains bidang matematika beberapa waktu lalu. Namun dengan kondisi ini, apa yang diraih justru tidak bermakna.

Muhammad Yusuf, M.Pd wakasek Kurikulum yang ditemui di ruangan guru hari ini berharap setelah penerimaan tunjangan semua bisa kembali normal, “Mungkin tadi pagi hujan sehingga suasananya seperti ini, biasanya tidak,” katanya.

Kendati demikian ketua MGMP matematika kabupaten Bima ini tidak dapat memungkiri bahwa suasana pasca ulangan berpengaruh pada proses KBM, “Harusnya hal itu tidak dijadikan alasan karena para siswa tetap hadir untuk proses KBM,” tandasnya.

Sementara kepala SMAN 1 Monta Muhammad Nuur, S.Pd yang sedang di mataram untuk rapat dihubingi via seluler menjelaskan, “Memang saya akui bahwa pasca PAS Klas XII berdampak pada kegiatan KBM klas X dan XI, hanya kesadaran semua komponen sekolah yang masih sangat rendah,” urainya.

Kendala lainnya adalah titik fokus pasca itu kegiatan simulasi dan ujian praktek klas XII sehingga semakin tidak tertibnya kegiatan KMB. “Idealnya, bagi guru yang mengajar di klas X dan XII tidak boleh dijadikan alasan utk tidak melaksanakan tugas KBM, dan disinilah kita harus kembali pada kesadaran dan komitmen guru untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.” Ketusnya.

“Berkali kali saya tegaskan pasca PAS dan UTS, KBM harus tetap berjalan seperti biasa dan tidak terpengaruh dengan kegiatan Klas XII. Bahkan saya sering wanti-wanti pada kurikulum sebagai penanggung jawab KBM, agar kegiatan KBM tetap berjalan seperti biasa.” Tandasnya.

[jr]

Pos terkait