Penulis : Muhamamd Natsir
Itu satu kata dari saya untuk Drs, H.Dahlan.H.M. Nor. MPd, Wakil Bupati Bima, sapa,an Akrabnya ( BABE )
Kalau kita bicara kecerdasan seorang pemimpin, rasanya setiap pemimpin memang dituntut untuk cerdas. Namun, BABE menjadi sangat OUTSTANDING, ketika kecerdasan BABE benar-benar diatas rata-rata, selain juga karena Pak wakil Bupati Bima, sebelum dia memiliki kecerdasan yang sangat standar atau “biasa-biasa” saja kecuali wakil Bupati Bima yang masih menjabat Sekarang.
Yang pasti, pemimpin yang dekat dengan raykat dan sederhana adalah pemimpin yang menjadi dambaan masyaratkat saat ini. Pemimpin yang ada sebelum era BABE seperti menjaga jarak dengan rakyat. Munculnya BABE dengan kesederhanaannya jelas akan menumbuhkan kepercayaan publik tentang pemimpin yang sederhana dan merakyat.
Sosok pemimpin yang sederhana merupakan barang langka. Sebab, publik selalu dihadapkan pada Berbagai macam Aspirasi. Figur pemimpin yang sederhana dalam kondisi saat ini jelas sangat berpengaruh pada tingkat akseptabilitas publik.
Dan sifat sederhana itulah yang paling menonjol dari BABE yang mampu merubah mental Daerah Kabupaten Bima, merubah cara pandang dan perilaku Daerah Kabupaten Bima, tentu saja tidak ketinggalan semua bawahan dia. Ditahun-tahun pertama Babe menjabat sebagai wakil Bupati Bima, mungkin banyak orang kelimpungan karena tidak biasa dan mereka dibuat tidak berkutik untuk tidak mencontoh dan mengikuti perilakunya. Kalau tidak, akan banyak orang berkata, “Apa tidak malu sama pak Wakil Bupati?”.
Sifat sederhananya BABE, tidak heran jika H.j.Indah Damayanti Putri.S.E, Bupati Bima, sangat puas berpasangan dengan Babe, alasannya jelas dengan jargon Bima Ramah Babe merupakan sosok yang mampu menerjemahkanya. Babe memiliki banyak Relasi mulai Dari pusat hingga ke daerah, beliau berdua benar-benar sepasang Pemimpin yang istimewa di mata masyarakat Babe pun merasa senang dan Bangga karna Umi Dinda itu merupakan sosok Bupati wanita yang cerdas, santun serta pantang menyerah.
Bayangkan! Berpuluh tahun semua Pemimpin dan Pejabat di kabupaten Bima punya perilaku santun dan merakyat seperti Bupati dan wakil Bupati Bima sekarang. Mungkin tidak semua, tapi seperti itulah umumnya karakter beliau berdua.
Bagaimana kalau kita mengundang Babe di setiap ada hajatan Masyarakatnya, Babe tidak pernah menolak, dan beliau sangat sederhana, Babe tidak butuh dilayani dengan cara yang istimewa, karena Babe lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Menjamu Babe sangat Gampang! Cukup sayur daun kelor, Sambal Asam (Doco Mangge), panas manis dan gorengan! Babe sudah sangat senang karena itu adalah makanan dan minuman kesayangan beliau.
Kesederhanaan wakil Bupati Bima tidak hanya terlihat dari perilaku saja, tapi cara berpikir beliau pun sederhana. Saking sederhananya, banyak orang sulit menangkap dan memahami jalan pikiran seorang Babe. Mereka baru akan memahami setelah semuanya terjadi dan sudah menjadi sebuah resume. Tapi saat sedang terjadi, banyak orang disekitar Wakil Bupati Bima menemukan diri mereka Babe tidak butuh dijamu layaknya sang Raja.
Kesederhanaan cara pikir Babe juga yang membuat lawan politik dia kesulitan untuk menebak langkah apa yang akan diambilnya. Babe sangat piawai memainkan emosi lawan dengan kesederhanaannya.
Kesederhanaan Babe juga mencengangkan masyarakat Kabupaten Bima, menjadikan jiwa sederhananya memakai sandal jepit yan harga murah sehingga tidak terkesan sekat saat membaur dengan rakyatnya.
Babe sering memakai pakaian yg sederhana, Babe tidak membedakan kaya miskin, karakter beliau langsung menyapa dengan santun, semua terlihat sama dan sejajar. Tapi jangan salah loh. Pemaparan saya yang terlihat “wah” tentang kesederhanaan Babe,
Sebagai Presiden Instrumen “Milenial Babe center” saya menjabarkan ini berdasarkan data hasil survey yang akurat di seluruh kecamatan se Kabupaten Bima, Elektabilitas dan akseptabilitas Babe semakin naik, karena pasangan Bupati Bima untuk periodesasi pertama hingga jilid dua nanti adalah Umi Dinda dan Babe, Kami selaku masyarakat sudah cerdas untuk memilih, kami mendukung bukan karena Vinansial, namun murni atas dasar Nurani, dan kami lihat dengan nyata bahwa capaian selama menjadi Bupati dan wakil Bupati Bima, telah separuh mengimplementasikan jargon Bima Ramah walau belum tuntas 100 porsen, Namun kami akan kembali memilih Umi Dinda dan Babe untuk melengkapi misi Bima Ramah.*)