Kota Bima, Jeratntb.com— Meskipun dikepung berbagai potensi bencana alam seperti banjir bandang, cadangan beras pemerintah menghadapi kondisi rawan di Kota Bima masih terbatas. Hingga per 12 Desember 2018, cadangan beras pemerintah tingal 7,815 ton.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Ir Iskandar mengatakan, total sesuai standar pelayanan minimal setiap kota dan kabupaten harus memiliki 100 beras cadangan pemerintah. Namun yang mampu disediakan Pemerintah Kota Bima baru 10 ton.
“Tahun 2019 sesuai usulan, cadangan beras kita hanya 10 ton walaupun kapasitas gudang yang kita miliki sampai 100 ton,” kata Iskandar di Dinas Ketahanan Kota Bima, Rabu (12/12/2018).
Karena cadangan beras pemerintah di Kota Bima hanya 10 ton yang disesuaikan dengan kemapuan keuangan pemerintah daerah, DKP hanya bisa menunggu bantuan dari pemerintah pusat.
Sejak awal November 2018, Kota Bima telah memiliki gudang beras sendiri untuk cadangan pemerintah.
“Selama ini kita juga drop untuk wilayah yang tidak memiliki sawah seperti Kecamatan Rasanae Barat pada umumnya seperti Kelurahan Tanjung. Sebelumnya kita drop untuk korban bencana kebakaran,” kata Iskandar.
Sebelum memiliki gudang sendiri, beras cadangan pemerintah milik Kota Bima dititip di gudang Bulog dan gudang penangkar benih Kecamatan Rasanae Barat.
Awal November, kita rancang sesuai model dolog, ada fumigasinya biar beras tidak cepat rutin, peremajaan tiap 6 sekali kerjasama. Sesuai SPM setiap kota kab harus punya 100 ton beras. Selama ini stabil saja harga harga beras.
“Jadi kemarin, waktu kejadian bencana, dulu kita punya bantuan pusat 100 ton dititip di gudang Bulog, kita pindahkan, sebagian kita titip di penggilingan Dodu. Karena saat datang BPK itu ndak boleh, sekarang kita sudah punya gudang sendiri,” katanya.
Iskandar menambahkan, beras cadangan yang disimpan di gudang DKP mampu bertahan hingga enam bulan dengan proses fumigasi yang dilakukan rutin atas kerjasama dengan pihak Bulog.
“Pembangunan gudang juga kita mempertibangkan tinggi banjir bandang dulu, agar jangan sampai gudang penyimpanan beras cadangan justru kena banjir,” katanya. [US]