Peduli Pendidikan Anak, Sekolah Alternatif Temba Saleko Tingkatkan Aktifitas

Kota Bima, Jeratntb.com – Pasca keluarnya Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Nomor : 420/ 3320.UM/Dikbud tertanggal 7 Juli 2020 kaitan dengan penyelenggaraan di satuan pendidikan yang merupakan tindaklanjut dari Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri nomor : 01/KB/2020, nomor : 516 Tahun 2020, nomor HK.03.01/Menkes/363/2020 dan nomor 440-882 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
COVID-19 tanggal 15 Juni 2020, sejumlah satuan pendidikan yang ada di provinsi NTB tidak diperkenankan untuk melaksanakan pembelajaran dengan cara tatap muka dan hanya boleh dilakukan dengan belajar dari rumah melalui sistem Daring/Online/Luring/Modul dan atau bentuk lain memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki secara optimal selama masa Pandemik Covid-19 dan dikeluarkannya surat ketetapan kemudain.

Berawal dari hal inilah, Fitria Rahmadani kembali meningkatkan aktifitas Sekolah Alternative guna memberikan pembelajaran tambahan pada anak-anak.

Diakui Fitria (sapaan akrabnya), Sekolah Alternative ini didirikan pada tanggal 30 Maret 2018 dengan tujuan memberikan pembelajaran tambahan pada anak-anak ketika di luar jam sekolah, dengan diberi nama Sekolah Alternative Temba Saleko. Rabu, 15 Juli 2020.

“Mereka (anak-anak) adalah generasi penerus, maka perlu dibimbing ke hal-hal yang positif dengan tidak membiarkan mereka terlena dengan modernisasi yang sekarang ini”, tuturnya.

Kenapa Sekolah Altenative ini kembali di buka?, “Karena saya merasa bahwa tidak semua orang tua mampu menyediakan fasilitas penunjang guna memenuhi sistem pembelajaran dengan cara Daring/Online/Luring/Modul”, jawab gadis lulusan STKIP Bima Tahun Akademik 2014 dengan gelar Sarjana Pendidikan.

Lalu sistem pembelajaran seperti apa yang diterapkan?, Fitria menjawab, disesuaikan dengan kemampuan, karena yang ikut ini tidak merata, ada yang usia dini, TK dan Sekolah Dasar dengan jenjang kelas yang berbeda.

Harapan ke depan seperti apa?, “Semoga masa Pandemik COVID-19 ini cepat berlalu, supaya anak-anak bisa kembali menikmati dunia pendidikan sebagaimana mestinya. Dan sayapun bisa kembali beraktifitas dengan program Gerakan Sekolah Menulis Buku demi tercapai misi kami meraih Rekor Muri dalam hasil karya siswa yang dijadikan dalam sebuah buku Antalogi. Pungkas Fitria, yang satu-satunya Sosialitator Gerakan Menulis Buku di wilayah Kota dan Kabupaten Bima. (Jr Ais)

Pos terkait