Bima, Jeratntb.com – Kisruh dua desa di wilayah Monta Selatan antara desa Waro dan Tangga Baru mulai dapat terurai dengan digelarnya deklarasi atau islah antara tokoh masyarakat dua belah pihak.
Deklarasi yang dihadiri lebih dari 100 orang tersebut digelar di aula ‘kasabua ade’ kantor camat monta pada hari minggu (16/8-20), dalam pengawalan ketat aparat TNI Polri.
Hadir dalam deklarasi yang dipimpin langsung camat Monta Drs Nurdin itu kades dan BPD serta aparat dua desa, kepala kesbangpol kabupaten bima, kapolres diwakilkan pada kabag opp polres bima, kapolsek Monta, Kapoksek Parado, Danramil Monta dan anggota dewan dapil I Mustakim H Arrahman.
Pada kesempatan itu, Camat Monta menyampaikan bahwa sebelumnya pihak muspika telah melakukan upaya komunikasi. “Sehingga disimpulkan agar seluruh masyarakat dua desa memberikan persetujuan islah dengan membubuhkan tanda tangan bersama. Dan ini telah dilakukan oleh masing masing kepala desa,” papar Nurdin.
Pada kesempatan itu, Mustakim sebagai duta masyarakat di wilayah Woha Monta dan Parado menyampaikan harapan agar apa yang menjadi agenda hari ini dapat terwujud dan konflik dua desa berakhir. “Mari kita menjaga silaturrahim dan saling menjaga keamanan. Jauhkan dari hal hal yang dapat memicu konflik seperti miras dan narkoba,” harapnya.
Kabag OPP Polres Bima juga menyampaikan. “Genap 16 hari dengan sekarang suasana tegang dua desa cukup menguras perhatian dan energi semua pihak. Patut kita syukuri proses islah hari ini dilakukan,” ujarnya.
Kata dia, Keamanan adalah kebutuhan yang paling utama, maka dari itu islah harus berdasarkan keikhlasan dari seluruh masyarakat. Karena peran kepolisian dan TNI tidak terlalu penting dibanding kesadaran seluruh pribadi masyarakat
“Cukup kejadian ini kita jadikan pelajaran, jangan ada lagi muncul kejadian serupa dikemudian hari, karena tidak ada manfaatnya. Mari kita sama sama menjaga keamanan dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat,” harap dia.
Senada disampaikan Danramil Monta, selain menyayangkan kejadian tersebut ia juga berharap agar rasa toleransi dan rasa persaudaraan harus tetap terpelihara. “Kita ini bersaudara, kita harus mampu menahan diri agar persoalan lalu tidak terulang, mari saling asah asih dan asuh. Persoalan rumah yang dibakar, akan diperbaiki dengan bergotong royong bersama kami TNI Polri,” ujarnya.
Bupati Bima melalui kepala Kesbangpol menyampaikan terimakasih atas kesadaran seluruh masyarakat untuk sadar dan mengakhiri konflik dua desa melalui islah hari ini. (Jr Ghun)