Bima, Jeratntb.com – Kelompok tani (Poktan) Kecamatan Parado bulan ini dipastikan mendapat bantuan bibit padi. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Parado sudah dua hari menyerahkan bantuan bibit untuk persediaan musim hujan.
Berdasarkan pemantauan kami dari tahun-tahun sebelumnya bahwa penerimaan bantuan bibit padi oleh UPT sering terlambat, namun tahun ini lebih cepat. Hal demikian dibenarkan oleh sekretaris UPT bapak Arifin “betul, tahun ini lebih cepat kami menerima dan menyalurkan kepada kelompok, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ada yang bulan september juga bahkan pernah desember” (09/09/2020).
Terkait jumlah kelompok, kepala UPT pertanian Abdul Hafid S.Sos yang dikonfirmasi via telpon siang tadi menjelaskan bahwa 111 kelompok tani seluruh Kecamatan Parado yang menerima bantuan bibit. Dari jumlah tersebut, masing-masing kelompok tani mendapat jatah bibit seberat 450 kilo gram untuk lahan seluas 20 hektar.
Lebih lanjut kepala UPT menjelaskan bahwa bantuan bibit yang disalurkan kepada seluruh kelompok tani Kecamatan Parado tahun ini untuk persediaan tanam musim hujan. Sedangkan jenis bibit yang disalurkan menurutnya Impari dan Situbagendit.
Bantuan bibit padi yang diterima oleh seluruh kelompok tani seluruh Kecamatan Parado, beberapa yang kami wawancarai masing-masing di lokasi diantaranya dari desa Kanca bapak H. Jainudinsyah (56) sebagai ketua kelompok dan bapak Ibrahim Yasin ketua kelompok tani dari Parado Rato menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah terkait terutama kepada UPT lantaran tahun ini penerimaan bibit lebih cepat. Atas bantuan tersebut mereka sangat bersyukur.
Menurut perbandingan H. Junaidinsyah dengan biasannya, tahun ini yang banyak mereka terima. Oleh karena itu, dirinya menilai bahwa hal yang demikian merupakan kebijaksanaan pemerintah. “Alhamdulillah, ini banyak yang kami terima biasanya tidak dan inilah kebijaksanaan pemerintah kepada petani”.
Di lokasi penyaluran, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Nining Elisa saat memantau penerimaan bibit didepan kantor UPT setempat, menjelaskan bahwa kedua jenis bibit tersebut memiliki perbedaan lokasi tanam. “Untuk bibit Impari ditanam pada lahan basah, sedangkan Situbagendit pada lahan kering”. Ujar Nining. (Jr Irwan)