Panitia STQ Tingkat Kecamatan Parado Gelar Rapat Persiapan

Bima, Jeratntb.com – Rencana pelaksanaan kegiatan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Kecamatan Parado panitia pelaksana yang diketuai kepala UPT Pertanian Parado Abdul Hafid S.Sos hari ini melaksanakan rapat persiapan dengan berbagai pihak termasuk diantaranya Camat, Kapolsek, kepala desa, Kepala UPT dan elemen kepanitian lainnya.

Pada kesempatan lain Hafid kepada media ini menjelaskan, rencana awal kegiatan pada hari jumat namun ditunda sampai pada hari sabtu 26 september ini. Untuk pelaksanaannya akan dilakukan pada siang hari dengan pertimbangan suasana covid.

Dalam kegiatan yang dimaksud, rencana panitia tidak akan ada banyak kegiatan-kegiatan tambahan lainnya dan akan fokus pada Tilawatil Quran “seperti acara marawis dan sejenisnya bisa jadi tidak ada karena kami ingin fokus pada bacaan quran saja”

Kaitan dengan anggaran kegiatan yang akan dilangsungkan selama tiga hari panitia menargetkan uang sebanyak dua puluh dua juta rupiah. Sedangkan anggaran yang sudah terkumpul dua juta rupiah. Oleh karena dana yang masih jauh dari yang ditargetkan ketua panitia akan koordinasikan dengan anggotanya agar anggaran yang dibutuhkan secepatnya rampung dan kegiatan berjalan.

Sementara, dana dari pemerintah daerah belum cair. “Benar uang itu ada. Kabarnya, awal bulan depan baru bisa cair,” paparnya.

Pada kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, sebagai ketua ia menjanjikan hadiah yang lebih layak dari biasanya untuk para calon juara sehingga dengan cara demikian ia yakin akan memicu daya tarik masyarakat untuk ikut serta mendorong anak-anaknya agar lebih giat belajar mengaji.

Dalam kegiatan lomba seperti ini biasanya desa yang ikut partisi seleksi cenderung mengundang orang luar Parado sebagai peserta. Hal demikian dilakukan agar dapat mendongkrak nama desa atau Kecamatan terkait agar dapat membanggakan jika hendak juara.

Terpisah, Camat Parado Ibrahim SH menjelaskan mengingat perkembangan zaman, kebiasaan masyarakat ikut berubah, termasuk pola mendidik anak untuk mengaji kian berkurang. Ia juga menceritakan pengalamannya pernah melakukan hal serupa saat ia menjadi camat Parado di masanya. Alasannya bahwa itu akan memotivasi masyarakat agar mendorong anak-anaknya untuk terus belajar mengaji.

Alasan berikutnya ia jelaskan, sesuai konteks peserta pada saat itu yang minder untuk tampil didepan umum. Dengan itu alasan kuat bapak Camat untuk mengambil orang luar parado untuk jadi peserta yang akan membawa nama Kecamatan. (Jr Irwan)

Pos terkait