Bima, JeratNTB – Belum genap sebulan pasca pengerukan yang dilakukan BWS kabupaten Bima, saluran irigasi dam Pela Parado yang berada di desa Tangga sudah kembali tersumbat batu dan pasir kiriman gunung sebelah barat desa.
Akibat erosi ini, puluhan ribu Ha lahan pertanian warga mengalami krisis air, sehingga memaksa warga tani untuk melakukan pembersihan.
Sedikitnya 20 orang warga desa Monta kecamatan Monta kabupaten Bima hari ini Selasa (2/4-19) melakukan gotong royong pembersihan saluran irigasi tersier di desa Tangga Monta.
Kehadiran warga desa Monta monta ini atas inisiatif sebagai petani karena selama 23 hari terakhir lahan pertanian mereka tidak mendapatkan asupan air akibat mampetnya saluran yang berada di depan SDN Tangga tersebut.
H. faisal (67 thn) salah satu petani yang juga ikut mengaku lahan sawah khususnya di desa Monta saat ini mengalami kekeringan, “Sekitar 4000 Ha lahan sawah warga Monta terancam gagal panen karena kekurangan air, lahan pertanian yang ditanami bawang merah dan padi itu tersebar di so mbanta mboha, rasa bou dan hidi rasa,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Musa (40 thn) ketua P3A desa Monta, “Untuk menjawab keluhan itu, senin kemarin kita sepakat untuk melakukan gotong royong hari ini, dan alhamdulillah dengan alat linggis dan sekop setidaknya air bisa disalurkan meskipun tidak maksimal, mengingat hanya dikerjakan dengan mamanual dan tenaga yang terbatas,” ucapnya.
Musa berkata saat ini bukan hanya warga Monta yang mengeluh, “Warga desa lain seperti Sakuru, baralau hingga desa Keli Woha hanya mengandalkan air hujan sementara intensitas hujan mulai berkurang.
Jawaban atas persoalan ini hanya satu yakni segera bangun kembali saluran terusan sori owo yang dirusak oleh pelaksana proyek normalisasi tempo hari,” harap Musa. (Jr)

