Bima, JeratNTB – Cinta yang pernah terjalin selama satu tahun dan berkomitmen untuk membangun mahligai rumah tangga merupakan impian semua pasangan.
Seharusnya begitu yang dirasakan sepasang sejoli MS dan SM asal desa sie kecamatan monta ini, namun tidak disangka tanpa sebab, menjelang hari pernikahan calon mempelai perempuan tiba-tiba kabur dan menemui mantan pacar.
Menghilangnya calon mempelai pada tanggal 6 April 2019 ini menggegerkan seisi kampung dan membuat shok dua keluarga, terutama pihak calon pengantin laki-laki.
Pasalnya, persiapan yang dilakukan oleh pihak keluarga calon pengantin pria atas permintaan keluarga calon pengantin wanita telah dilakukan termasuk penyerahan mahar yang diminta keluarga calon mempelai wanita.
Atas kejadian kaburnya calon pengantin yang diketahui kembali ke pelukan mantan pacarnya yang saat ini bekerja di Mataram NTB tersebut, memaksa pihak pengantin pria harus menempuh jalur hukum, dengan melaporkan dugaan penipuan ke mapolres Bima.
MS yang ditemui usai mengajukan laporan di Polres Bima Rabu (10/4) menceritakan kronologi kejadiannya, “Setelah berpacaran kurang lebih setahun, kami sepakat untuk menikah dengan menginformasikan kepada orang tua kami, bahkan sejak saat itu orang tua saya selalu didesak untuk segera melamar,” ujarnya mengawali cerita.
“Tepat tanggal 13 maret proses lamaran dilakukan dan disepakati mahar sebanyak 26 juta uang tunai serta 11 gram emas. Selain mahar juga disepakati hari pernikahan ditentukan tanggal 12 april untuk akad nikah dilanjutkan dengan resepsi pernikahan 13 april,” lanjut MS
Sesuai adat desa kami, pihak lelaki pada tanggal 22 maret menggelar kegiatan kampung ‘Kalondo Fare’ (istilah adat yang artinya kumpulan berupa gabah atau uang-red), “Karena terus ditagih uang mahar oleh pihak keluarga perempuan, tepat tanggal 25 maret uang sebanyak 26 juta diserahkan ke keluarga perempuan,” ungkapnya.
Puncaknya pada tanggal 6 April lalu keluarga MS hendak menggelar kegiatan ‘Tekar Ne’e’ (sumbangan warga ke keluarga berhajat-red), “Hari itu juga kami dapat kabar kalau tunangan saya ini telah menemui mantan pacarnya di Mataram,” ketus MS.
MS dan keluarganya merasa dipermalukan dan ditipu mentah-mentah, sehingga harus menggugat keluarga SM melalui jalur hukum untuk menuntut segala kerugian, “Sebelumnya kasus ini telah kami laporkan ke Polsek Monta, sehingga kami diarahkan untuk gelar perkara di Polres hari ini,” tutup MS.
[jr]