Bima, Jeratntb.com – Kejadian bencana yang tidak dapat diprediksi sering mengakibatkan kerusakan dan kerugian materi serta jatuhnya korban manusia.
Seperti halnya banjir bandang yang menerjang wilayah Kecamatan Monta, Kabuapten Bima, mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak sehingga pelayanan publik terhambat.
Salah satunya Puskesmas Monta, sampai saat ini petugas medis yang dibantu oleh TNI masih berupaya membersihkan sisa lumpur yang ada.
Akibatnya, palayanan kesehatan di Puskesmas Monta untuk sementara dilakukan di luar ruangan, selain itu juga telah membagi tim untuk melakukan pelayanan kesehatan secara langsung di lapangan.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Monta, Dr. Hj. Wahyuni yang dikonfirmasi oleh media ini menjelaskan, telah membagi tim ke 7 Desa yang terdampak banjir. Yakni, Desa Pela, Simpasai, Sie, Tangga, Sakuru, Monta dan Desa Baralau.
“Pelayani kesehatan dan pengobatan terhadap masyaraka dalam keadaan darurat banjir terpaksa harus dilakukan secara langsung di lapangan,” jelasnya
Karena puskesmas saat ini terkena lumpur, air dan listrik juga menjadi sasaran banjir, “step by step kita bersihkan, baru bisa kita melakukan pelayanan kesehatan masyarakat dengan maksimal,” ujarnya,
Dikatakannya, Puskesmas lainya juga ikut serta membantu, selain bantu membersihkan lumpur juga bantu melakukan pelayanan pengobatan.
Diantaranya, Puskesmas Wera, Ambalawi, Belo, dan juga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bima sudah banyak membantu.
Kalau di Wilayah Kecamatan Monta, lanjut Wahyuni, hampir semua fasilitas terdampak, selain Puskesmas, Sekolah-sekolah, Koramil, Polsek, dan hampir seluruh fasilitas pelayanan publik terdampak.
“Tidak hanya itu, tenaga kesehatan dari Puskesmas Monta juga ikut terdampak, terutama masyaraktnya” katanya,
“Untuk sementara amankan dulu apa yang bisa diamankan, walau demi kian semampu kita melayani masyarakat dan dengan membagi tim” lanjut Kepala Puskesmas,
Mengenai bencana banjir yang terjadi, Wahyuni mengatakan, kejadian seperti itu bisa saja kembali terjadi dikarenakan hutan-hutan telah gundul.
“Sudah tidak ada lagi tanaman yang bisa menampung air hujan, kalau begini terus bagaimana dampak kepada anak cucu kita kedapan” katanya,
Akibatnya, juga banyak kerugian yang dihadapi, “namun syukur Alhamdulillah banjir datangnya pada sore hari bukan makam hari”.
Dapak pada kerugaian material, tenaga, sehingga tidak bisa melayani masyarakat secara maksimal, “akibatnya panyakit gatal dan sebagainya juga dialami”, tutupnya, (Jr Iphul)