Bima, JeratNTB – Demi si buah hati titipan Ilahi, Ansory terpaksa harus merujuk Agam Faturhalim anak semata wayangnya ke RSUD Bali untuk berobat lanjut, sekalipun dengan biaya hasil pinjam tetangga.
Agam divonis dokter mengidap penyakit Radang Paru sejak pertengahan januari lalu tidak dapat ditangani di RSUD Bima maupun Mataram, hari senin (13/5-19) Agam diberangkatkan ke Bali bersama kedua orang tuanya.
Awalnya warga desa Nata kecamatan Palibelo ini berharap akan mendapatkan dukungan pemerintah daerah meringankan biaya pengobatan anaknya, “saya sih tidak berharap sepenuhnya bantuan dari umi Dinda, tapi masalahnya dia janji datang tau taunya gak jadi,’’ keluhnya.
Ansory sempat putus asa dan pasrah anaknya dirawat di RSUD Bima karena tidak ada biaya, samapi dia mendapatkan biaya yang cukup untuk kesembuhan anaknya, bahkan untuk itu dia berencana merantau ke Kalimantan untuk cari uang, “Sebenarnya saya mau kekalimantan cari uang untuk pengobatan anak saya, tapi dokter mengatakan bahwa kondis Agam harus segera dirujuk. Kebetulan saat itu ada tetangga yang bermurah hati memberi pinjaman,” ceritanya tak mampu sembunyikan kesedihannya.
Ironisnya, musibah yang menimpa keluarga Ansory ini tidak hanya biaya, bahkan Pemerintah desa setempat terkesan tidak berperikemanusiaan, pasalnya untuk memuluskan administrasi saja sempat dibuat ribet dan lambat, “Sampai mendekati hari keberangkatan kami ke Bali belum juga rampung,” keluhnya.
Semoga dengan berita ini, para dermawan dan khususnya pemerintah daerah dapat membantu keluarga Ansory.
[jr-02]