Bima, JeratNTB – Belum usai polemik terkait kedudukan kepala Dinas Dikbudpora difinitif, saat ini dinas yang merupakan salah satu fital pelayanan publik ini kembali kekosongan pimpinan pasca purna tugas H. Makruf sebagai pelaksana tugas Kepala Dikbudpora.
Kondisi ini membuat sejumlah elemen seperti akademisi dan pegiat LSM serta komponen masyarakat dibuat ikut berpikir untuk akselerasi penentu kebijakan atas posisi jabatan strategis tersebut.
Santer isu Rotasi Mutasi Birokrasi Pendidikan tersebut kian mencuat atau masih dalam wacana, sebelumnya pemerintah daerah telah membentuk Panitia penjaringan Calon, namun sampai hari ini jabatan strategis tersebut masih dalam kekosongan.
Berlarutnya hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada akselerasi pendidikan secara menyeluruh, hal itu disampaika salah satu Akademisi Taufik, SH MH.
Dosen STKIP Taman Siswa Bima ini memandang kasus ini tidak boleh berlarut-larut, Sebab polemik kepemimpinan ini akan mempengaruhi perkembangan pendidikan, “Mengingat torehan prestasi di bidang Pendidikan Belum begitu ada hasil yang Sangat membanggakan bagi publik oleh karena itu harus diperhitungkan secara matang, baik penerapan kurikulum yang berlaku maupun strategi pembelajaran,” ungkap opick saat diwawancarai oleh media ini, (11/1/19) siang tadi.
Untuk menghidari kepincangan roda pendidikan daerah, Bupati dan Wakil Bupati harus segera mendapatkan figur untuk mengisi kekosongan ini, “Regulasi pengangkatan dan Pelantikan (Rotasi, Mutasi, Promosi dan Demosi) OPD sangat jelas, tidak perlu menunda lagi,” tegasnya. (jr-02)
