Ciamis, JeratNTB – Dugaan skandal asusila yang melibatkan oknum guru di Ciamis jabar yang terjadi oktober tahun lalu masih menyisakan misteri penanganannya, padahal ternyata mantan suami IS telah mengadukan insiden penggrebekan dan effair itu kepada sejumlah pihak terkait namun kasus ini terkesan diabaikan.
Dari kepala SDN 2 Sindangsari tempat IS mengajar, kepala sekolah pasangannya HM mengajar, kepala UPT Dinas pendidikan kecamatan Banjarsari bahkan kepada ketua PGRI Banjarsari, “Saya tunggu panggilan untuk klarifikasi atas laporan tersebut namun sampai sekarang belum ada reaksi,” ucapanya senin kemarin.
Kendati sudah dinyatakan bercerai secara hukum SF masih status suami sah IS, tentunya memiliki kewajiban moril untuk menjaga martabat keluarga terlebih anak semata wayang yang kini masih sangat kecil dan lugu.
Sementara pihak terkait baik itu kepala sekolah IS maupun HM tidak memberi tanggapan demikian halnya ketua PGRI kecamatan Banjarsari, selain tidak menanggapi laporan SF, juga para pihak ini ketika dikonfirmasi beberapa kali pun tetap bungkam.
Kepala sekolah, ketua PGRI maupun jajaran dinas terkesan menganggap kasus dugaan asusila tersebut hanya kasus biasa dan tidak berdampak pada integritas pendidikan yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, kasubag kepegawaian dengan arogansinya, kepala dinas pendidikan kabupaten ciamis langsung memutus komunikasi dengan media ini kini menyusul kepala UPTD dan ketua PGRI Banjarsari memilih diam tanpa ingin memberikan klarifikasi.
Untuk lebih jelas bagaimana persoalan ini akan terurai, redaksi Jerat Group sedang berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada Bupati Ciamis dan menteri pendidikan RI.
[jr]
