Bima, Jeratntb.com – Man dan Yan terpaksa harus digelandang ke Mapolres Bima Kabupaten, karena diduga melakukan aksi main hakim sendiri yang mengakibatkan satu orang korban terluka parah, kamis (26/3-20).
Kedua tersangka ini warga asli desa Tangga, demikian juga korban berdomisili di dusun yang sama.
Korban bernama Syukrin diduga sebagai pelaku jembret sehingga diadili oleh kedua pelaku, dengan menjemput korban di rumahnya RT 11 dan dibonceng menuju lapangan desa Tangga.
Setiba di lapangan, kedua tersangka mengadili korban dengan menghunus parang dan pisau.
Takut dengan para tersangka, korban hendak menghindar namun tersangka langsung membacok korban.
Akibatnya, lengan kanan korban mengalami luka serius dan mengalami pendarahan yang cukup parah.
Korban langsung mengamankan diri di rumah kanit reskrim Polsek Monta yang tidak jauh dari lapangan. Dan tidak berapa lama korban langsung diantar ke puskesmas monta.
Selanjutnya kedua tersangka dengan kesadaran sendiri menuju makopolsek monta sekitar pukul 17.45 wita.
Sesampai di Polsek Monta, dua tersangka menolak ditahan dan meronta agar dikeluarkan. Pintu sel sempat digedor dan ditendang karena merasa apa yang mereka lakukan adalah benar yakni mengungkap pelaku jambret.
Di pihak lain ratusan keluarga korban memberikan reaksi dengan mendatangi kantor polsek monta, mendesak agar pelaku segera diamankan di polres.
Melihat kondisi ini, kapolsek Monta Iptu Takim menggalang dukungan Polsek Parado, Woha dan Polsek Belo untuk mengawal penjemputan tersangka oleh Resmob.
Dan, sekitar pukul 19.11 wita kesigapan jajaran kepolisian ini akhirnya proses pengangkutan tersangka menuju mapolres dengan mobil water canon polres bima berjalan aman dan tertib.
Menurut pengakuan kakak kandung korban Salmah bahwa saat korban dijemput oleh para tersangka, korban sempat menolak. “Saya percaya kehadiran mereka untuk menyelesaikan masalah dengan baik-baik bersama polisi, sehingga saya sarankan untuk ikut,” ujarnya di Polsek Monta.
“Saya kaget mendapat informasi kalau Sykur sudah dirawat di Puskesmas,” ujarnya sedih.
Sementara kondisi terakhir korban saat ini masih ditangani secara intensif di Puskesmas. (Jr)