Bima, Jeratntb.com – Sejumlah kepala sekolah mengaku resah, berseliweran oknum dengan bendera LSM dan oknum wartawan meminta audit dana BOS dengan modus temuan dan laporan masyarakat atau guru.
Beberapa kepala sekolah kepada media ini mengeluh tidak dapat bekerja dengan fokus karena dihantui rasa was-was. “Pengelolaan dana Bos di sekolah kami cukup transparan dan akuntabel, inspektorat juga rutin memeriksa. Tapi mungkin saja dalam pelaksanaanya ada guru atau warga yang tidak puas sehingga dengan hadirnya oknum oknum ini bisa jadi tanpa kami sadari ada kesalah yang kami lakukan dan dapat menjerat kami secara hukum. Inilah yang kami kuatirkan,” papar salah satu kepala sekolah.
Dengan berbagai alasan kepentingan infestigasi mereka meminta SPJ kami untuk diperiksa, kalau tidak kami diancam akan dilaporkan ke polisi atau jaksa. “Dan inilah yang membuat kami resah, karena pada prinsipnya kami buta hukum dan berkesan buruk untuk masyarakat,” keluhnya.
Fenomena ini membuat H Abubakar, S Pd mantan kepala UPT Dikpora Monta angkat bicara, ditemui di kediamanya sabtu (6/2-21) sore Abubakar mengaku telah mendengar informasi tersebut. “Bahkan sejak saya menjadi kepala UPT, hanya saja saat itu belum terlalu banyak keluhan,” ujarnya.
Dalam hal ini kata dia, UPT dan kepala dinas harus memberikan penegasan kepada kepala sekolah bahwa selain lembaga audit resmi dengan surat tugas resmi, jangan diladeni.
“Saya kuatir, jika hal ini berlarut tidak ada lagi yang mau menjadi kepala sekolah, bahkan saya dengar banyak kepala sekolah sepakat undur diri, karena merasa bekerja di bawah tekanan,” ungkapnya. (Jr)
