Bima, JeratNTB – Seperti yang diberitakan beberapa hari lalu terkait gugatan keluarga MS karena gagal menikah dengan SM. Pihak keluarga SM juma’at (12/4-19) pagi tadi berkunjung ke kantor redaksi JeratNTB di desa Tangga kecamatan Monta kabupaten Bima untuk menyampaikan klarifikasi sekaligus meminta dipublikasikan penyampaian MAAF kepada keluarga calon mempelai laki-laki.
Bapak kandung SM Arifudin bersama paman SM Jufrin pada media ini menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan pukulan paling berat yang diterima selama hidupnya, “Bukan hanya saya, seluruh keluarga sangat terpukul dan malu untuk menerima kenyataan ini,” Ucap Arifudin dengan mata berkaca.
Menjadi mertua MS merupakan kebanggaan bagi dirinya, “Karena disamping bibit bobot bebetnya MS ini tidak diragukan, juga setelah menikah mereka tetap dekat dengan kami,” ujarnya.
Namun Tuhan berkehendak lain, kami tidak menyangka dia (anak) saat pamit untuk bertugas sebagai bidan di desa Wilamaci hari itu adalah pamit terakhirnya saat kabur. “Sebelumnya, kami telah berusaha mencari. setelah sehari barulah ada kabar kalau anak saya telah berada di kota Mataram,” lanjutnya.
“Atas kejadian ini, pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf sedalam dalamnya kepada masyarakat khususnya keluarga MS, tidak hanya melalui media ini, dalam waktu dekat dan secepatnya kami akan menyampaikan permohonan maaf ini secara langsung ke keluarga MS,” tukasnya.
Arifudin juga merasa perlu memberikan klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya, “Tanpa ingin mencari pembenaran, perlu saya jelaskan bahwa sebagai tanda suka cita kami semua persiapan telah maksimal, dengan mahar sebanyak 26 juta itu semua keperluan sudah disiapkan mulai dari cetak undangan sebanyak 4000 lembar, satu ekor sapi bahkan pakaian untuk saya bersama istri untuk mendampingi resepsi sudah dijahit, termasuk administrasi KUA, dan hal hal kecil lainnya,” ucapnya sendu.
Bahkan seluruh sanak dan keluarga yang dari jauh sudah mempersiapkan diri untuk hadir lengkap dengan sumbangan yang akan diberikan, “Semua kenyataan ini seolah saya anggap mimpi, dan saya berharap ini benar-benar mimpi,” ucapnya nyaris meneteskan air mata.
“Penjara terlalu ringan bagi saya ketimbang rasa malu atas perbuatan anak saya, bahkan jika pun diukur dengan uang tidak ada nilainya karena tidak sebanding dengan malu ini,” tandasnya menunduk sedih.
Sementara Jufrin sang paman juga menimpali, “Pasca kejadian ini, jangankan melintas di jalan raya, untuk keluar rumah saja rasanya kami sangat malu,” paparnya.
Bahkan kakak SM mengetahui hal ini sangat shock dan terpukul, “Nyaris membakar semua pakaian dan ijasah adiknya, karena MS bukan saja sebagai calon ipar tapi mereka sahabat karib,” urainya.
Menutup klarifikasinya mewakili keluarga, Jufrin berjanji secepatnya akan ikut menemui keluarga mantan calon besan untuk menyampaikan permohonan maaf sekaligus mengembalikan mahar. [Jr]