Bima, Jeratntb.com – Beberapa kali didemo warga terkait keterlibatan kepala desa, sekretaris dan bendahara dalam dugaan penggelapan dana desa senilai 244 juta rupiah. Tiga petinggi desa Samili kecamatan Woha Kabupaten Bima akhirnya mengaku dan berjanji melalui surat pernyataan akan segera mengembalikan ke kas desa.
Namun, pernyataan kesanggupan itu belum direalisasikan sehingga sejumlah warga melalui LSM Kipang korda Bima Jibril resmi melaporkan skandal tersebut ke unit Tipidkor Polres kabupaten Bima pada rabu (17/3-21).
Jibril kepada media ini mengatakan bahwa laporan tersebut berawal dari keluhan kepala desa atas ulah bendahara yang sengaja memalsukan tanda tangannya untuk pencairan 20 % ADD sebesar 244 juta.
Dana tersebut rupanya hanya diketahui oleh kades, sekdes dan bendahara. Hal itu terungkap ketika mendapat desakan sejumlah tokoh pemuda desa setempat. “Tiga oknum petinggi desa ini secara lisan mengaku bahwa dana tersebut mereka bagi bagu untuk kebutuhan pribadi,” ungkap Jibril.
Akibat penggelapan tersebut, sejumlah program tidak dapat dilakukan. Masayarakat desa Samili merasa ditipu sehingga menginginkan oknum yang diduga terlibat agar diproses secara hukum.
Kades Samili Bambang AB belum dapat ditemui, melalui Muhammad Akhwan Sekdes justru kaget dengan istilah dibagi bagi, “Masak uang negara dibagi bagi, bagaimana bisa,” tanyanya heran.
Kata dia, “Kenyataannya adalah, saat itu pemerintah desa masih belum melaksanakan sekitar 6 item pekerjaan sementara warga terus mendesak bahkan dengan menyegel kantor desa,” terangnya.
Bahkan atas insiden penyegelan itu kami dipanggil kepala dinas DPMDes untuk klarifikasi dan menyelesaikan Program yang dituntut dan dari hasil pemeriksaan, kepala desa bersama bendahara menyanggupi untuk segera menyelesaikan pekerjaan dengan membuat pernyataan yang disaksikkan oleh Sekdes dan ketua LPMD Desa Samili.
“Dan surat peryataan tersebut saya sudah serahkan langsung kepada camat Woha dan ketua BPD Desa Samili Hari itu juga untuk memberitahukan kepada masa aksi bahwa kepala desa dan bendahara desa bertanggungjawab untuk menyelesaikan sisa program yang belum dikerjakkan,” ucap Wawan.
“Sebagai bukti, hari ini kegiatan pembangunan WC kantor Desa sudah mulai dilakukan. kepala Desa telah mendrop material sembari menunggu tukang,” tegas dia. (Jr)