Kurangi Risiko Berpatok Pada Prakiraan Cuaca Oleh BMKG

Oleh : Bang Ais
Kejadian-kejadian luapan air sungai hingga masuk ke pemukiman warga adalah persoalan yang mustahil untuk dicegah dalam waktu yang singkat. Ini mengingat kondisi hutan yang sudah bukan lagi hutan dan ditambah lagi ribuan hektar lahan pegunungan yang tidak lagi dihuni oleh pepohonan, sehingga curah hujan yang dengan intensitas sedang saja sudah terjadi luapan.

Sementara pada saat sekarang ini, baru masuk musim Pancaroba, bagaimana ketika nanti masuk pada puncaknya musim hujan?. Tentu menjadi persoalan yang mengerikan untuk dibayangkan.

Tetapi, untuk pasrah dengan keadaan bukanlah solusi. Minimal ada upaya pencegahan untuk mengurangi risiko. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi OPD terkait dengan jajaran pemerintahan yang ada di tiap kelurahan (Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan TSBK) dengan membentuk POS SIAGA BENCANA di tiap kelurahan sebagai tempat penerimaan informasi dini kebencanaan dan penyebaran informasi dini kebencanaan yang bersumber dari BPBD dan BMKG kepada masyarakat, sehingga Risiko bisa dikurangi baik risiko kehilangan harta benda maupun korban jiwa.

Berdasarkan analisa kami relawan bencana FTSB Kota Bima merunut pada kejadian-kejadian luapan sebelumnya dan luapan pada sore hari ini dikaitkan dengan informasi prakiraan cuaca dan potensi ancaman dari BMKG yang kami terima lewat WA grup Siaga Bencana Kota Bima pada jam 12:26 wita hari Sabtu, 27 November 2021 Bisa dijadikan patokan untuk upaya kesiapsiagaan dalam mengurangi risiko dengan memanfaatkan jedah waktu yang ada.

Maksudnya, dengan lebih awal memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada ataupun siaga ketika ada informasi prakiraan cuaca seperti pada gambar di atas ataupun potensinya lebih tinggi dari prakiraan cuaca di atas, karena semakin tinggi intensitas hujan maka semakin tinggi pula ancamannya.

Semoga Kota Bima senantiasa dalam perlindungan_NYA. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal Aalaamiin

Munir/Bang Ais
Ketua FTSB
Humas FPRB Kota Bima

Pos terkait