Miris, Tidak Memiliki Kartu BPJS Pasien ini Gagal Operasi dan Dipulangkan

Bima, Jeratntb.com – Potret menyedihkan bagi pelayanan kesehatan RSUD kabupaten Bima hari ini. Pasalnya salah satu pasien penderita radang paru terpaksa tidak mendapat pelayanan medis lantaran tidak memiliki kartu BPJS.

Setelah dua hari dirawat dan harus dioperasi pada hari jumat kemarin namun urung ditangani lantaran pasien hanya mengantongi surat keterangan dari dinas sosial kabupaten bima bukan kartu BPJS.

Pasien bernama Muhammad Fauzan usia 5 tahun asal desa Kalampa kecamatan Woha oleh keluarganya terpaksa dibawa kembali ke rumahnya RT 04/02 pada sabtu (23/4-22) sore.

Dikabarkan kondisi pasien hingga berita ini dirilis semakin menghawatirkan karena terhentinya penanganan medis.

Irwan salah satu tokoh pemuda desa kalampa dalam status facebooknya Bang Rangga menyayangkan sikap pihak RSUD kabupaten Bima yang dianggap kaku menerapkan sistim pelayanan tanpa pertimbangan kemanusiaan.

Dari status yang diposting pukul 22.36 wita tersebut banyak menarik tanggapan warga net. Akun Leon Parewa berkomentar, kasian sekali ini bang. Komentar Abdul Haris juga berharap Semoga BAPAK-BAPAK DEWAN KABUPATEN BIMA KHUSUSNYA YANG MEWAKILI DAPIL 1 KEC.WOHA,MONTA DAN PARADO Dapat Membaca Postingan Abang. Dan banyak komentar yang menunjukkan kepedulian pada pasien dan menyayangkan sikap pihak rumah sakit.

Irwan yang dikonfirmasi via seluler memaparkan lebih detail kronologi sampai pasien dipulangkan, bahwa pasien diterima di RSUD di lantai 2 kamar nomor 3 khusus anak, dan harusnya segera dioperasi pada hari jumat kemarin. “Lantaran tak punya kartu BPJS, operasi gagal dan pasien dikenakan biaya mandiri. Karena keluarga pasien tidak punya biaya dan hanya mampu bayar untuk dua hari sehingga dengan berat hati memulangkan pasien sore tadi,” paparnya.

“Sampai saat ini kondisi pasien semakin parah karena keluarga tidak tahu harus melakukan apa untuk anaknya” ucapnya lirih.

Dia sangat berharap adanya uluran tangan atau kebijakan dari pemerintah daerah agar pasien dapat kembali ditangani secara intensif, “Setidaknya paling lambat besok harus kembali mendapat tindakan medis, itupun kita sama sama berdoa semoga anak malang ini masih diberi kekuatan untuk bertahan malam ini,” ungkap Irwan.

Kata Irwan, andai terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan menimpa pasien ini. Berarti ini sejarah buram pelayanan kesehatan di Bima, “Dan kami sebagai masyarakat dan para aktivis akan menggugat pihak RSUD kabupaten Bima,” tegasnya. (Jr)

Pos terkait