Tidak Sampai 24 Jam, Askab PSSI Kabupaten Bima Selesaikan Persoalan Pemain Tampar Wasit

Bima, Jeratntb.com – Askab PSSI Kabupaten Bima tunjukkan keseriusannya dalam menyikapi insiden penamparan wasit oleh salah satu pemain Cassanova United saat menjamu Al Habir FC pada laga perebutan tiket Final Rabu (4/1/2023) di Stadion Gelora Bou Lanta (GBL) desa Lanta Kecamatan Lambu kabupaten Bima. Hanya dalam hitungan waktu tidak sampai 24 Jam, pengurus Askab didampingi pihak keamanan (TNI POLRI) menyikapi sekaligus menyelesaikan persoalan pemain tampar wasit yang mulai merambat ke persoalan-persoalan rasis dan lainnya.

Sekretaris Askab yang akrab disapa Bang Mus Mbojo saat dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya melalui arahan ketua telah mengeluarkan surat keputusan untuk memberhentikan sementara pertandingan di Stadion GBL sebagai dampak dari insiden yang terjadi, kemudian pada hari ini oleh kami melanjutkan dengan rapat bersama yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Lambu dengan melibatkan panitia pelaksana, pihak keamanan (POLRI dan TNI), pengawas pertandingan, perwakilan dari kedua klub, Pemerintah Desa Lanta, Camat Lambu dan beberapa unsur lainnya untuk menyikapi sekaligus mencari jalan keluar atas insiden yang terjadi. Kamis, 5 Januari 2023.

“Sebelumnya, pasca insiden tersebut kami atas nama pihak pengurus Askab PSSI Kabupaten Bima mengawali dengan mengeluarkan surat keputusan untuk memberhentikan pertandingan di Stadion GBL. Dan hari ini kami tindaklanjuti dengan musyawarah mufakat untuk solusi terbaik bersama dengan pihak-pihak yang terkait”, Ucapnya.

Ditambahkannya, dari hasil pertemuan tersebut ada beberapa point yang menjadi catatan sekaligus menjadi keputusan yang diambil dan disepakati bersama yaitu:

  1. Casanova United dinyatakan kalah dengan mengacu kepada Peraturan Pertandingan dan Peraturan Umum Pertandingan PSSI (pasal 57 ayat 1 kode disiplin PSSI) Ditambah lagi dengan kebesaran hati pihak Casanova United yang secara legowo menerima kekalahan tersebut;
  2. Pelaku pemukulan akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku berupa larangan bermain minimal 2 (Dua) tahun diseluruh turnament se Nusa Tenggara Barat (Pasal 51 ayat 1 huruf b dan pasal 54 ayat 1) ;
  3. Terhadap pemain dan atau official tim yang teridentifikasi ikut melakukan pengejaran akan diberikan sanksi sekurang-kurangnya larangan bermain selama 6 bulan bagi pemain atau beraktivitas didunia sepakbola sekurang-kurangnya selama 6 bulan selain pemain ( pasal 50 ayat 1 huruf b);
  4. Pertandingan akan kembali dilanjutkan setelah mendapatkan ijin dari Kepolisian;

5.Hal lain yang menyangkut pidana itu kami serahkan kepada korban dan pihak kepolisian.

“Atas nama Askab PSSI Kabupaten Bima, kami mengajak semua masyarakat terutama pecinta dan pelaku sepakbola untuk lebih dewasa lagi dalam menyikapi setiap insiden yang terjadi dilapangan, termasuk saat pihak klub yang merasa dirugikan atas keputusan wasit dilapangan untuk menempuh prosedur dalam melakukan protes. Mari kita jadikan insiden ini sebagai bahan pembelajaran bagi kita semua terutama kepada pemain untuk tidak lagi main hakim sendiri”. Ajak Sekretaris Askab yang dikenal komunikatif dan humoris.

Selanjutnya perwakilan panitia pelaksana turnamen sepak bola Lanta Cup juga sudah menyampaikan ucapan permintaan maaf secara terbuka atas insiden yang telah terjadi dan berkomitmen untuk berbenah. Katanya

Sementara ketiga manager klub yang akan melanjutkan sisa pertandingan juga secara bersama-sama memberikan pernyataan untuk sama-sama bertanggung jawab dalam menjaga keamanan saat klub masing-masing dari mereka bertanding. Tutupnya (Jr QQ)

Pos terkait