Bima, Jeratntb.com – Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke 28 tingkat Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, resmi ditutup. Senin (15/07/2024).
Acara STQ yang telah berlangsung selama 5 hari. Sebagai malam puncak acara penutupan sekaligus pembagian hadiah bagi kafilah yang mendapatkan juara.
Penutupan STQ dihadiri oleh Pejabat Camat Monta, Kapolsek Monta, Kepala KUA, Kades Sie Sekretaris, Ketua BPD, Dewan Hakim, Ketua Panitia, Ketua RT/RW, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Dalam sambutannya Kades Sie Aman Munir, S. Sos., menyampaikan rasa syukur kegiatan STQ telah berjalan dengan baik, tertib dan sukses,”Alhamdullah kegiatan berjalan sukses, hal itu tentunya atas dukungan semua pihak, terutama panitia yang sudah bekerja keras,” bebernya.
Namun, menurut Aman Munir terdapat sedikit berbeda dengan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini minat peserta untuk mendaftarkan semakin menurun.
“Ada apa, apakah karena kelalaian kita sebagai orang tua, atau pengaruh lingkungan sehingga anak-anak lebih banyak bermain dibanding membaca Al-Quran,” sesal Kades.
Disisi lain, kemajuan teknologi menjadikan anak usia sekolah lebih suka bermain gejet dibandingkan membaca Al-Qur’an. Rendahnya minat baca Al-Qur’an juga disebabkan oleh faktor internal terhadap diri anak, faktor lingkungan, sosial dan emosional.
Oleh karena demikian, Aman Munir berharap perlu adanya metode dan cara yang tepat untuk membangkitkan minat baca Al-Qur’an pada anak yang sesuai dengan minat dan metode pengajaran, sehingga anak termotivasi untuk mencintai Al-Qur’an sejak dini.
Kades meminta keterlibatan semua pihak agar mengambil bagian demi melindungi generasi islami, “seperti halnya pemerintah desa melalui metode kegiatan STQ guna menarik minta anak agar membumikan alquran,” jelas Aman munir.
Selain itu, tersedia TPQ disetiap RT dan RW, namun tidak cukup tanpa adanya keterlibatan atau dorongan dari orang tua,”awasi anak-anak kita dari pengaruh lingkungan, bawalah ke tempat guru ngaji mereka setiap hari,” ajaknya.
Kalau hanya mengandalkan peran pemerintah dan guru saja tidak akan maksimal, perlu adanya peran serta orang tua dan keluarga sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara emosional, fisik, dan sosial yang baik. katanya. (Jr Iphul).