Mustakim Sarankan Pemda Segera Perbaiki Jalan Lintas Rontu

Mustakim saat meninjau langsung lokasi

Bima, jeratntb.com – Mengulas kembali peristiwa pemblokiran jalan lintas pantai Rontu kecamatan Monta pada 14 Pebruari 2019 lalu yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Monta Menggugat (AM3) dengan tuntutan perbaikan akses jalan menuju pantai Rontu yang telah rusak parah.

Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Bima Mustakim H. Arrahman beberapa waktu lalu pasca pengukuhannya sebagai anggota dewan, mengajak sejumlah pihak terkait untuk turun langsung meninjau lokasi jalan.

Dalam catatannya, Mustakim menganggap penting bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil kebijakan anggaran untuk memperbaiki sejumlah akses vital di jalan tersebut seperti deuker dan jembatan, “Sebelum musim penghujan tahun ini, harus ada kebijakan anggaran setidaknya untuk memperbaiki 8 deuker dan satu jembatan yang telah rusak di sepanjang jalan tersebut,” tegasnya rabu (2/10-19).

Di hadapan sejumlah wartawan Kae yang hadir di kantor redaksi Jeratntb, duta partai Nasdem ini menegaskan agar pemerintah daerah mempertimbangkan kebutuhan mendesak masyarakat saat ini, “Karena sekitar bulan november nanti jalur ini akan intens digunakan oleh masyarakat yang memanfaatkan lokasi lahan tadah hujan pantai Rontu untuk tanam bawang merah, jika deuker dan jembatan tersebut tidak segera diperbaiki maka masyarakat akan rugi dan arus lalulintas akan lumpuh total karena ketika musim hujan tiba jalan ini tidak dapat dilalui,” terangnya.

Lanjutnya, saran saya adalah sekalipun pada juli 2020 akan ada anggaran untuk hotmik namun demi kebutuhan mendesak ini pemerintah daerah dapat mensiasati anggaran yang untuk memperbaiki jalan.

Sesuai dengan janji pemerintah daerah melalui Kabid Binamarga Dinas PUPR Kabupaten Bima Sutami, ST kepada masyarakat saat itu bahwa perbaikan jalan tersebut belum dianggarkan pada tahun 2019, “Pengaspalan baru direncakan dan akan diprogramkan untuk tahun 2020 mendatang, namun sebagai antisipasi awal pemerintah akan melakukan tambal sulam yaitu menutup beberapa titik lubang jalan,” terang Sutami di hadapan para pendemo pebruari lalu.

Sebagai catatan penting pemerintah bahwa menjelang musim hujan setiap tahunnya, jalan ini satu-satunya akses menuju pantai Rontu, dimana pada saat itu intensitas lalulintas meningkat, karena petani dari berbagai desa fokus memanfaatkan lahan Rontu untuk ditanami bawang.

Jika jalur ini tidak segera diperbaiki, selain mempengaruhi ekonomi masyarakat juga akan menimbulkan aksi protes warga terhadap pemerintah.

[jr]

Pos terkait